BAUBAU, Rubriksultra.com- Pemerintah Kota Baubau mulai mencanangkan vaksinasi massal terhadap anak usia 6-11 tahun. Pencanangan vaksinasi anak dimulai besok, Sabtu 22 Januari 2022.
Rencananya kick-off vaksinasi dilaksanakan di sekolah. Keputusan ini diambil dalam rapat yang dipimpin Plt Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, di aula palagimata kantor Wali Kota Baubau, Jumat 21 Januari 2022.
La Ode Ahmad Monianse mengatakan, dalam rangka percepatan vaksinasi anak, pemerintah Kota Baubau sejak 18 Januari 2022 telah membentuk tim gabungan OPD. Tim ini ditugaskan bergerak melakukan sosialisasi dan pendampingan di 31 lokasi di masing-masing kecamatan.
Target sasaran vaksinasi anak di Kota Baubau terdapat 17 ribu anak. 16 ribu anak berada di Sekolah Dasar (SD), sisanya di sekolah Kementerian Agama dan sebagian lagi yang putus sekolah.
“Saya lihat tim gabungan OPD sudah disiapkan jadwal pendampingan di masing-masing kecamatan. Sosialisasi bisa dimulai dari sekolah, kalau ada hambatan nanti ada tim yang akan melakukan tindakan persuasif,” katanya.
OPD diperlukan hadir bila ada yang membutuhkan penjelasan terkait vaksinasi. Monianse menekankan program vaksinasi bukan hanya menjadi tugas tenaga kesehatan, melainkan seluruh ASN harus bahu-membahu untuk menyukseskan target vaksinasi tadi.
Camat dan lurah juga diharapkan mendatangi warga penerima bantuan untuk langsung melakukan upaya persuasif agar membawa anaknya untuk divaksin. Begitu pula memberikan penjelasan kepada para orang tua agar memberi makan anak lebih dahulu sebelum mengantarkan ke lokasi vaksinasi.
“Sebab kita tidak butuhkan lagi surat persetujuan dari orang tua, karena memang tidak diperlukan. Kehadiran orang tua itu sebagai bentuk pernyataan mau anaknya divaksin. Saya berharap orang tua mendampingi anaknya pada saat vaksinasi dengan membawa indentitas anak,” pungkasnya.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Baubau, dr Lukman mengatakan, vaksin yang digunakan nanti adalah Sinovac dengan dosis suntik 0,5 ml. Diyakini Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada anak sangat kecil.
Kata dia, sejauh ini belum ada laporan bahwa vaksin Sinovac menyebabkan kematian terhadap anak. Adapun KIPI yang dirasakan adalah gejala ringan seperti demam dan nyeri pada bekas suntikan.
“Keamanan vaksin Sinovac dipastikan lebih dari 97 persen. Saya tegaskan juga kepada kita semua bahwa vaksinasi kita hari ini adalah investasi kita 10-15 tahun ke depan untuk menciptakan generasi generasi yang sehat,” pungkasnya. (adm)
Laporan : Ady