Dishub Petakan Potensi dan Penanganan Kemacetan di Baubau

Suasana rapat kerja Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Baubau, di kantor Wali Kota Baubau, Kamis 31 Maret 2022. (Foto Istimewa)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Kemacetan menjadi salah satu masalah yang kerap dihadapi suatu daerah yang tengah berkembang seperti Kota Baubau. Pemerintah melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Baubau pun mengambil langkah sigap dengan melakukan pemetaan berikut penanganan untuk mengurai kemacetan di lapangan.

Pemetaan kerawanan kemacetan tersebut dibahas dalam rapat kerja Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Baubau, di kantor Wali Kota Baubau, Kamis 31 Maret 2022.

- Advertisement -

Sekda Baubau, Dr Roni Muhtar mewakili Wali Kota Baubau, sangat mengapresiasi kerja kreatif yang ditunjukkan Dishub Baubau. Bila kerja ini terlaksana, maka aspek penyelenggaraan lalu lintas akan lebih baik.

Jenderal ASN Baubau ini juga mendorong petugas lapangan untuk mengembangkan kompetensi. Ia berjanji akan menyiapkan ruang anggaran bila dibutuhkan uji khusus kompetensi bidang perhubungan.

“Kita berharap peran dan wujud kinerja dari Dishub Baubau bisa menjadi bagian penting dari tertibnya lalu intas. Saya yakin peran itu akan optimal, apalagi sudah banyak alumnus STTD yang dibimbing khusus bertugas di Kota Baubau,” katanya.

Kepala Dishub Baubau, Abdul Karim merinci sejumlah potensi kerawanan yang kerap terjadi pada waktu-waktu tertentu. Utamanya pada saat masuk dan pulang sekolah di SMA 1 Baubau, SMA 2, SMP 1, dan SMP 3 Baubau.

Untuk mengurai potensi kemacetan diperlukan komunikasi lebih lanjut dengan pihak sekolah dan menempatkan personel pada saat jam padat. Tentu juga berkoordinasi dengan petugas kepolisian Satlantas Polres Baubau.

Potensi berikutnya adalah banyaknya parkir yang tidak teratur dan tidak terorganisir dengan baik, meskipun beberapa diantaranya ada yang sudah dikoordinasikan sehingga menghasilkan PAD. Namun ada beberapa titik parkir yang justru merupakan parkir liar yang diatur orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang tidak diketahui kemana setorannya.

Baca Juga :  Penumpang Pelni Meninggal di Kapal, Satgas Covid-19 Baubau Diterjunkan Evakuasi Jenazah

Titik-titik tersebut diantaranya Pasar Wameo, Laelangi, Karya Nugraha, Pantai Kamali, jalan Yos Sudarso, Kartini, dan sejumlah titik parkir lainnya. Termasuk depan RS Siloam Buton.

“Depan RS Siloam itu sebenarnya tidak boleh ada parkir, karena itu tepi jalan nasional, sehingga diharapkan bisa menggunakan fasilitas parkir di Lippo. Ini secara perlahan akan kita sosialisasikan kepada masyarakat dan juru parkir disana,” katanya.

Sebagai bentuk penanganan dan mengurangi kesemrawutan, maka semua juru parkir ke depan akan direkomendasikan dari Dinas Perhubungan Baubau. Bagi yang tidak mau berkoordinasi, maka akan ditertibkan.

Selain permasalahan tersebut, ada pula kemacetan yang disebabkan kendaraan overload atau kelebihan muatan, termasuk tingginya tingkat pelanggaran rambu lalu lintas, aktifitas masyarakat yang menggunakan badan jalan, serta aktifitas bongkar muat di tepi jalan.

“Semoga dengan adanya forum ini, dimohon kerjasamanya semua stakeholder untuk bisa kita tertibkan semua permasalahan tersebut ke depan,” tandasnya. (adm)

Facebook Comments