BAUBAU, Rubriksultra.com- Pemerintah Kota Baubau dalam waktu dekat akan menggelar pasar murah untuk menekan lonjakan harga minyak goreng. Satu Kepala Keluarga (KK) dijatah dua liter minyak goreng dalam satu minggu.
“Setiap pengambilan, warga akan dibatasi, satu KK hanya dapat dua liter per minggu. Semoga dengan begini lebih terarah pembagiannya,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau, H. La Ode Ali Hasan, menyikapi lonjakan harga minyak goreng, di kantornya, Jumat 11 Maret 2022.
La Ode Ali Hasan mengatakan, harga dalam pasar murah nanti disesuaikan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diatur Kementerian Perdagangan. Warga diminta memperlihatkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) sebelum membeli minyak goreng bersubsidi tersebut.
“Mengenai waktu, lokasi, dan jumlah pasti stok yang akan kita siapkan dalam pasar murah, kita belum bisa pastikan, sementara kita rancang modelnya dulu. Jelasnya pasar murah ini akan kita gelar sebelum puasa. Kita sudah komunikasi dengan distributor, mereka bisa menyiapkan untuk stok minyak goreng,” ujarnya.
Kata dia, kebutuhan minyak goreng di Baubau dalam satu bulan kurang lebih 250 ton termasuk melayani hingga daerah sekitar Baubau. Sementara kondisi minyak di Baubau hari ini kurang dari 100 ton.
“Sehingga memang untuk melayani kebutuhan masyarakat belum bisa. Kita terus upayakan bersama distributor bagaimana ketersediaan stok dengan harga terjangkau dan bagaimana distribusi barang,” katanya.
La Ode Ali Hasan menambahkan, salah satu penyebab lonjakan harga minyak dua hari terakhir karena banyaknya pedagang dari Kota Kendari dan daerah-daerah sekitar yang datang membeli minyak di pasar Baubau. Pihaknya mengaku tidak berdaya atas situasi tersebut.
Sementara minyak goreng yang masuk di Baubau sangat terbatas. Dengan jumlah yang terbatas itu distributor telah berupaya menyalurkan di pasar pasar dan toko-toko modern dengan harga normal, tapi belum mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Penyebab lonjakan harga hingga 80-90 ribu per dua liter dua hari terakhir ini kan dipicu pedagang dari luar datang beli di Baubau. Kita juga tidak bisa tahan mereka datang belanja di Baubau. Selain itu, masyarakat begitu panik dengan keadaan saat ini sehingga memicu juga kenaikan harga,” kata Ali Hasan.
Saat ini pihaknya sedang berupaya berkomunikasi dengan pihak distributor agar minyak mereka jangan langsung di jual ke pasar. Sebisa mungkin pemerintah mendampingi langsung penyaluran stok minyak yang ada.
Informasi yang ia terima, tanggal 12 dan 15 Maret akan masuk minyak goreng di Bulog. Namun belum di tahu berapa jumlahnya.
“Makanya nanti kita atur, harus ada KTP dengan Kartu Keluarga kalau datang beli minyak, supaya tidak dobel-dobel ambilnya,” tandasnya. (adm).
Laporan : Ady