BAUBAU, Rubriksultra.com- Rumput Zoysia Matrella yang benihnya diimpor dari Jepang gagal tumbuh di Stadion Betoambari. Rumput yang masuk standar Federation International de Football Association (FIFA) itu tampak menguning dan sebagian telah mati pasca disemai pada Desember 2021 lalu.
Lapangan sepak bola kebanggaan warga Baubau itu direhabilitasi dengan anggaran senilai Rp 1,17 miliar. Rehabilitasi dilakukan untuk persiapan perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 di Kota Baubau dan Kabupaten Buton sebagai tuan rumah bersama.
Plt Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengaku belum mendapatkan laporan resmi apa penyebab sehingga rumput itu gagal tumbuh.
“Itulah, saya juga belum dapat laporan resmi dari mereka (Dispora Baubau) dengan apa yang terjadi,” kata Monianse, di lapangan Betoambari usai membuka Pekan Paralympik, Rabu 2 Maret 2022.
Orang nomor satu di Baubau ini mengaku akan secepatnya melakukan evaluasi dengan meminta penjelasan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Baubau, Abdul Rahman dengan perusahaan penyedia.
“Nanti saya panggil kadisnya supaya menanyakan itu kepada kontraktornya supaya dievaluasi untuk secepatnya dicarikan solusi agar stadion itu bisa difungsikan pada Porprov 2022 mendtang. Kalau misalnya tidak tumbuh agar dilakukan upaya seperti mengganti benih baru,” katanya. (adm)
Laporan: Ady