BAUBAU, Rubriksultra.com- Sedikitnya 55 rumah dan 200 hektare sawah di tiga kelurahan, masing-masing Kelurahan Liabuku, Waliabuku dan Ngkaring-karing, Kecamatan Bungi, terendam banjir. Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang memicu meluapnya air sungai di tiga kelurahan tersebut, Jumat 24 Juni 2022.
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, turun langsung meninjau lokasi. Banjir terpantau setinggi lutut orang dewasa. Banjir juga sempat menggenangi jalan poros Baubau-Kapontori hingga membuat macet.
La Ode Ahmad Monianse berjanji setelah identifikasi masalah yang terjadi, semua dinas akan turun dilapangan melihat infrastruktur apa yang harus diadakan sesuai tupoksi masing-masing. Mulai dari BPBD, Dinsos, PUPR, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta dinas lainnya.
“Laporan awal ketinggian air sekitar satu meter tadi. Untuk dampak banjir ini belum masuk laporan. Hari ini kita akan lakukan evakuasi korban terjebak banjir di sawah. Karena semalam mereka bermalam di sawah, tiba-tiba air naik (meluap) pagi tadi sehingga mereka tidak sempat mengantisipasi kenaikan air,” katanya.
Kata dia, penyelesaian masalah banjir tidak bisa instan. Banyak hal yang perlu dilakukan mulai dari gunung (Hulu sungai) sampai ke bawah (Hilir), termasuk kedisiplinan masyarakat dalam pengolahan hutan.
“Ini menjadi pemantauan kami. Kami sudah melakukan upaya ke depan apa yang perlu di benahi. Kita tetap mengharapkan pemerintah provinsi dan pusat bersama-sama menyelesaikan permasalahan banjir ini,” harapnya.
Kalaks Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, La Ode Muslimin Hibali mengatakan, penyebab banjir hari ini karena intensitas hujan tinggi kurang lebih 18 jam sejak Kamis 23 Juni pukul 19.00 WITa hingga Jumat 24 Juni pukul 07.00 WITa. Hal itu mengakibatkan air meluap ke badan jalan dengan ketinggian kurang lebih dua meter.
“Akibatnya, sekitar 22 rumah di Kelurahan Ngkaring-karing, lima rumah di Kelurahan Waliabuku dan 25 rumah di Kelurahan Liabuku terendam banjir. Jumlah itu sudah termasuk dua warung makan dan Pesantren Al Amanah,” katanya.
“Lahan sawah yang terendam kurang lebih 200 hektare. Lahan gagal panen kurang lebih 70 hektare. Hewan ternak yang terdampak untuk sementara kurang lebih lima ekor sapi dan 50 ekor ayam,” tambahnya.
Komandan Pos Basarnas Baubau, Susandi Padli menambahkan, terdapat dua orang warga yang sempat terjebak banjir di lokasi persawahan. Beruntung, proses evakuasi berjalan lancar dan kedua korban selamat.
Kapolsek Bungi IPTU Bustan mengatakan, banjir yang sempat menggenangi rumah dan persawahan sudah berangsur-angsur surut. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
Basri, salah satu warga Kelurahan Waliabuku mengaku, puncak banjir terjadi sekira pukul 07.00 WITa. Banjir sempat menggenangi sekitar delapan rumah warga di Kelurahan Waliabuku, areal sawah dan sempat membuat macet jalan poros (Baubau-Kapontori).
“Kondisi pukul 11.00 WITa, Alhamdulillah air sudah surut, warga sudah mulai membersihkan rumahnya,” tandasnya. (adm)
Laporan: Ady