KENDARI, Rubriksultra.com- Pembangunan RS Jantung, Otak dan Pembuluh Darah Internasional Oputa Yi Koo, di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), diapresiasi Bank Dunia dan PT.Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Apresiasi diberikan karena pembangunan RS bertaraf internasional itu dinilai tepat waktu.
Apresiasi tersebut dilontarkan pihak Bank Dunia dan PT. SMI saat Gubernur Sultra, H. Ali Mazi mengadakan jamuan makan malam seusai Bank Dunia dan PT SMI berkunjung ke RS Jantung, Otak, dan Pembuluh Darah Internasional Oputa Yi Koo, di Rujab Gubernur, Rabu 29 Juni 2022.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Pj. Sekretaris Daerah Proinsi Sultra, Asrun Lio, Kepala Bappeda Prov. Sultra J. Robert Maturbongs, Direktur PT SMI Edwin Syahruzad, dan The RIDF Team Leader The World Bank Griya Rufianne.
Dari PT SMI (Persero) juga hadir antara lain Direktur Pembiayaan Publik Faaris Pranawa, Kepala Divisi Pembiayaan Publik Erdian Dharmaputra, Team Leader Divisi Pembiayaan Publik Nanang Arifin, dan sejumlah pemimpin divisi keahlian yakni Analyst Divisi Pembiayaan Publik, Relationship Manager Divisi Pembiayaan Publik, Senior Engineer, Health Specialist, Divisi Lingkungan dan Sosial, Divisi Risiko, Divisi Coorporate Secretary, dan Divisi Coorporate Secretary.
Dari Bank Dunia hadir antara lain Environmental Specialist, The World Bank Jaya Perana Ketaren, Social Safeguard The World Bank Muhammad Zulidhar, Head of PR and Communications The World Bank Rendy Salim.
Sedang dari pihak Provinsi Sultra ikut hadir Direktur Utama Bank Sultra Abdul Latif, Kepala Inspektorat Sultra Gusti Pasaru, Kepala Dinas Kesehatan Sultra Putu Agustin Kusumawati, Kepala Dinas Cipta Karya Sultra Pahri Yamsul, Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra Burhanuddin.
Selanjutnya Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Sekretaris Daerah Provinsi Sultra Suharno, Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Prov. Sultra Sulastri, Direktur RS. Bahteramas Prov. Sultra Hasmudin, dan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Prov. Sultra La Ode Adili.
Sejumlah tamu dari Bank Dunia dan PT. SMI tersebut bertemu dengan Gubernur Sultra, Ali Mazi untuk melaporkan hasil tinjauan mereka ke Rumah Sakit Jantung, Otak, dan Pembuluh Darah Internasional. Tim Bank Dunia dan PT SMI yang didampingi Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Pahri Yamsul, Kepala Bappeda Sultra J. Robert Maturbong serta Kepala Dinas Kesehatan Sultra Putu Agustin Kusumawati saat meninjau progres pembangunan.
Melihat perkembangan penyelesaian konstruksi yang berjalan sesuai target, Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra, memberi apresiasi. Proyek ini akan menjadi referensi program rumah sakit rujukan ideal di Indonesia yang mendapat suntikan dana dari Bank Dunia melalui PT SMI.
“Tepat waktu penyelesaian. Ini akan jadi referensi rumah sakit rujukan untuk beberapa program kemitraan pendanaan dari PT SMI, tidak semua daerah punya kewenangan bisa bangun seperti ini, dan Sultra bisa merealisasikan sesuai target. Hari ini yang hadir Tim Bank Dunia. dana pinjaman ini memang dari pemerintah, pinjaman Indonesia ke Bank Dunia melalui PT SMI. Progresnya sangat positif,” jelas Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra usai mengecek langsung konstruksi gedung RS Jantung tersebut
Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra menuturkan, Pemprov Sultra tinggal menyelesaikan tahap akhir. Mulai dari finishing gedung serta kelengkapan fisik alat kesehatan sebagai penunjang operasional rumah sakit jantung. Dengan begitu, RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional OputaYiKoo sudah bisa digunakan melayani publik tahun ini.
Namun begitu, baik Bank Dunia maupun PT SMI memberi catatan khusus bagi Pemprov Sultra agar memperhatikan aspek lingkungan mencakup limbah buangan sebelum RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional OputaYiKoo itu difungsikan. “Tidak ada pembangunan yang betul-betul sempurna, tapi over all sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. Terpenting aspek lingkungan jangan diabaikan,” pungkas Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Pahri Yamsul mengatakan tantangan penyelesaian konstruksi gedung tersebut cukup kompleks. Namun, ia bersyukur semua bisa diselesaikan sesuai target.
Tahun ini, RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional OputaYiKoo yang menelan anggaran hingga Rp728 Miliar sudah bisa beroperasi sehingga bisa memberi income PAD bagi daerah. “Tahun ini sudah akan dipergunakan. Dulu banyak yang pesimis proyek ini bisa kelar tepat waktu. Tapi Alhamdulillah bisa kita selesaikan sesuai target. bahkan tahun ini sudah bisa dipakai dan bisa beri PAD ke pemerintah,” jelas Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Pahri Yamsul
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sultra Putu Agustin Kusumawati mengatakan pihaknya jauh hari mulai melakukan proses rekrutmen pegawai, baik tenaga medis dan non medis untuk mendukung operasional RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional Oputa Yi Koo tersebut.
Menurut, Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra, pinjaman pembiayaan RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional Oputa Yi Koo kepada Pemprov Sultra sampai saat ini memberikan progres yang positif sebab sesuai dengan pelaksanaan jadwal pembangunannya.
“Yang kedua karena ini merupakan pinjaman Pemprov Sultra khusus pembangunan RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional OputaYiKoo kita harapkan menjadi referensi buat provinsi lain. Karena tidak semua daerah bisa punya kemampuan untuk membangun rumah sakit spesialis. Dan tinjauan kami bersama-sama Bank Dunia melihat hasilnya sampai hari ini progresnya masih positif,” kata Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra.
Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra mengatakan, fungsi RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional OputaYiKoo pada Oktober mendatang mulai dinikmati atau dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Sultra.
“RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional ini fungsinya juga sebagai rumah sakit pendidikan, olehnya kita berharap kesiapan dari sumber daya manusianya yakni dokter spesialis, spesilis jantung sudah bisa dipenuhi oleh pemerintah provinsi,” beber Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra.
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Pahri Yamsul mengatakan, untuk progres rumah sakit jantung terus menunjukan hasil yang positif di lapangan. Untuk peresmian rumah saki jantung di rencanakan akan diresmikan presiden pada Oktober mendatang. (adv)