KENDARI, Rubriksultra.com – Summit Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-114 digelar di Tamimu Ballroom Nirwana Villa, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), 27 Agustus 2022. Kegiatan ini menjadi momentum bagi IDI Sultra untuk membangkitkan semangat patriorik dalam setiap diri anggotanya untuk terus mengabdi melalui karya-karya terbaik dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang paripurna sesuai dengan kode etik profesi.
Demikian disampaikan Gubernur Sultra H Ali Mazi, melalui Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio.
Pj. Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara, Asrun Lio secara pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi Sultra merasa bahagia dan bangga dapat bersilaturrahmi dengan pengurus dan anggota IDI se-Sultra, yang disebut gubernur sebagai salah satu unsur “Pahlawan” Kesehatan Indonesia.
Asrun juga menyambut baik dan mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Summit HBDI 2022, dalam rangka HBDI ke-114, yang mengangkat tema IDI Reborn, Berbakti Untuk Negeri, Mengabdi Untuk Rakyat.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi IDI Sulawesi Tenggara untuk membangkitkan semangat patriorik dalam setiap diri anggotanya untuk terus mengabdi melalui karya-karya terbaik dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang paripurna sesuai dengan kode etik profesi,” katanya.
“Meskipun diperhadapkan pada berbagai situasi dan kondisi, baik lapang maupun sempit, mudah maupun sulit, demi satu tujuan mulia, yaitu terwujudnya peningkatan derajat kesehatan seluruh rakyat Indonesia,” sambung dia.
Dikesempatan ini pula, Asrun mengingatkan kepada semua dokter di seluruh pelosok wilayah Sultra bahwa dengan berlakunya Undang-Undang praktik Kedokteran Nomor 29 Tahun 2004, dan makin kompleksnya fenomena globalisasi sekarang, maka peran dan tanggung jawab IDI dalam kehidupan profesi maupun pelayanan masyarakat di bidang kesehatan menjadi semakin besar dan berat.
“Kita patut bersyukur, karena pembangunan kesehatan yang telah diselenggarakan secara berkesinambungan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun demikian, masih banyak masalah kesehatan yang di hadapi bangsa ini, terutama di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Asrun mengungkapkan masalah yang dimaksud, yakni status Kesehatan mayarakat yang masih rendah, terutama pada masyarakat lapisan bawah. Kemudian, angka Kesakitan dan kematian, baik karena penyakit infeksi maupun penyakit menular masih cukup tinggi. Selanjutnya, perilaku masyarakat belum sepenuhnya mendukung upaya pembangunan kesehatan melalui perilaku hidup bersih, dan hidup sehat. Lalu, akses pelayanan kesehatan bermutu yang masih rendah.
Pemprov Sultra telah menunjukkan komitmen untuk menyikapi permasalahan yang telah disebutkan tadi, yaitu dengan kesadaran bersama membangun kesejahteraan masyarakat Sultra melalui program prioritas Sultra Sehat, yang diarahkan untuk membangun generasi yang memiliki kualitas jasmani dan rohani yang baik, berprestasi dalam segala bidang dengan cara menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai, mempersiapkan dan mendayagunakan tenaga kesehatan yang terampil dan ahli, serta membangun infrastruktur kesehatan yang berkualitas.
Salah satu wujud nyata program Sultra, maka Pemprov Sultra saat ini sedang melaksanakan pembangunan Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak (RSJPDO) Oputa Yi Koo Provinsi Sultra, dengan harapan rumah sakit tersebut, dapat menjadi rumah sakit rujukan di Kawasan Timur Indonesia.
“Saya berharap akan banyak Dokter Spesialis di Sulawesi Tenggara yang mengaplikasikan keilmuannya di Rumah Sakit JPDO Oputa Yi Koo. Adanya pembangunan rumah sakit tersebut, tidak lantas mengabaikan peningkatan kualitas layanan pada rumah sakit dan puskesmas-puskesmas yang telah lebih dulu ada,” jelas Asrun.
Berkaitan dengan itu, melalui kesempatan ini, Asrun Lio yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan Sultra ini, menyatakan bahwa keberadaan IDI Sultra sangat strategis dalam upaya membantu pemerintah daerah dalam pembangunan kesehatan masyarakat di Provinsi Sultra.
Sebagai organisasi tempat berhimpunnya para dokter, tentu IDI dapat memahami persoalan-persoalan kesehatan yang dihadapi masyarakat dan dunia kesehatan di daerah ini. Untuk itu, Asrun berharap IDI Sultra dapat membangun sistem pelayanan yang benar-benar terpadu, bersifat menyeluruh, berkelanjutan dan merata. Sistem yang secara nyata dapat meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
Masih banyak tantangan yang dihadapi oleh IDI Sultra masa-masa yang akan datang. Untuk itu, jadikan forum Summit HBDI ke-114 sebagai sarana untuk membangun komitmen dan kesamaan langkah yang berkaitan dengan perjalanan organisasi ini ke depan sehingga IDI Sultra lebih baik dan bermartabat.
“Saya mengharapkan kepada Pengurus dan Anggota IDI di Sulawesi Tenggara, tidak hanya dapat menyelesaikan tugas-tugas rutin belaka, tetapi juga dapat merumuskan Program Sistem Pembangunan Kesehatan yang strategik. Cara pandang kita kedepan bukan hanya taktis saja, tetapi juga perlu lebih strategik. Harapan tersebut, maka peran IDI Sulawesi Tenggara selaku pembaharu akan dapat memberi kontribusi bagi pembangunan kesehatan di daerah yang sama kita cintai ini,” harapnya.
Melalui kesempatan ini, Asrun Lio secara khusus memberikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada dokter-dokter yang bertugas di daerah pelosok, tandus dan terpencil. “Dedikasi dan semangat juang dokter-dokter kita untuk melayani kesehatan di daerah-daerah itu, patut menjadi teladan bagi kita semua,” ucapnya.
“Ucapan yang sama juga saya sampaikan kepada dokter-dokter yang terlibat langsung dalam penanganan pasien Covid-19, dimasa pandemi. Kepada dokter-dokter Indonesia yang telah gugur dalam menjalankan tugas mari kita doakan semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tambanya
Acara ini dihadiri juga, Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse; Sekretaris Daerah Kota Baubau, Roni Muktar, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sultra, Putu Agustin Kusumawati; Ketua IDI Sulawesi Tenggara, Laode Rabiulawal, Ketua IDI Kota Baubau, Lukman, Anggota IDI Provinsi Sulawesi Tenggara, Anggota IDI Cabang Kota Baubau, Forkopinda Kota Baubau, Ketua dan Anggota IDI se-Sulawesi Tenggara.
Juga ikut hadir Kepala Dinas Sosial Prov. Sultra, Martin Efendi Patulak; Kepala Dinas Kehutanan Prov. Sultra, Sahid; Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Prov. Sultra, La Haruna; dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov. Sultra, I Gede Panca. (Adv)