Penyaluran Bantuan Dampak Kenaikan BBM Capai 95.9 Persen

Presiden RI, Joko Widodo saat berkunjung di Pasar Wameo, Kota Baubau Sulawesi Tenggara. Presiden juga memantau penyaluran bantuan tunai langsung (BTL) bagi masyarakat terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang disalurkan melalui Kantor Pos Baubau. (FOTO Anjar Kominfo Baubau for Rubriksultra)
Presiden RI, Joko Widodo saat berkunjung di Pasar Wameo, Kota Baubau Sulawesi Tenggara. Presiden juga memantau penyaluran bantuan tunai langsung (BTL) bagi masyarakat terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang disalurkan melalui Kantor Pos Baubau. (FOTO Anjar Kominfo Baubau for Rubriksultra)

BAUBAU, Rubriksultra.com – Presiden RI Joko Widodo memastikan bantuan tunai langsung (BTL) bagi masyarakat terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi telah tersalurkan 95,9 persen. Jumlah tersebut setara dengan 19,7 juta jiwa penerima manfaat di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Presiden RI, Joko Widodo saat menyalurkan BTL kepada masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya di Kota Baubau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Selatan, Selasa 27 September 2022.

- Advertisement -

“Dengan kecepatan dan ketepatan yang terukur kita telah menyalurkan bantuan Tunai Langsung (BTL) kepada masyarakat penerima manfaat di Indonesia. Hari ini kita menyalurkan Bantuan Tunai Langsung (BTL) kepada masyarakat penerima manfaat di Provinsi Sulawesi Tenggara,” tuturnya

Saat ditanya target penuntasan pemberian bantuan dampak kenaikan harga BBM, Jokowi sapaan akrab Presiden RI ke-7 itu memberikan jawaban yang tegas dan cukup singkat. “Penyalurannya sampai selesai semua. Yang pasti diakhir tahun 2022 ini semua itu sudah terselesaikan,” terangnya

Untuk diketahui, Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sejak Sabtu (3/9/2022) silam. Dimana, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite yang semula ditaksir seharga Rp 7.650 perliternya kini naik menjadi Rp 10.000 per liter. Sementara harga BBM jenis solar yang sebelimnya ditalsir sebesar Rp 5.150 perliter, kini merangkak naik menjadi Rp 6.800 perliter.

Langkah menaikkan harga BBM bersubsidi diyakini merupakan langkah yang kongkrit mengingat lebih dari 70% BBM subsidi justru dinikmati oleh golongan masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil pribadi. (adm)

Facebook Comments
Baca Juga :  Koperasi dan UKM Baubau Keciprat Rp 3 Miliar untuk Pemulihan Ekonomi