Proyek Monumen Opota Yi Koo Dimulai, Bangunan Dasar Museum dan Kantor

Rencana pembangunan monumen Oputa Yi Koo yang terletak di tepi pantai Kotamara, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, (FOTO ISTIMEWA)
Rencana pembangunan monumen Oputa Yi Koo yang terletak di tepi pantai Kotamara, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, (FOTO ISTIMEWA)

BAUBAU, Rubriksultra.com – Pembangunan monumen Pahlawan Nasional Sultan Himayatudin Muhammad Saidi atau Oputa Yi Koo mulai direalisasikan. Hal itu ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama yang dipimpin langsung Gubernur Sultra, Ali Mazi di lokasi proyek yang terletak di tepi Pantai Kotamara, Kota Baubau, Kamis 22 September 2022.

Ali Mazi mengatakan esensi pendirian monumen tersebut bertumpu pada pertimbangan fundamental bahwa keberadaan patung Oputa Yi Koo diharapkan dapat memantik spirit generasi bangsa untuk senantiasa menginternalisasi semangat perjuangan Oputa Yi Koo dalam diri masing-masing. Sehingga mau berusaha menjadi pahlawan bagi masyarakat dan daerah.

- Advertisement -
groundbreaking atau peletakan batu pertama yang dipimpin langsung Gubernur Sultra, Ali Mazi di lokasi proyek yang terletak di tepi Pantai Kotamara, Kota Baubau, Kamis 22 September 2022.
groundbreaking atau peletakan batu pertama yang dipimpin langsung Gubernur Sultra, Ali Mazi di lokasi proyek yang terletak di tepi Pantai Kotamara, Kota Baubau, Kamis 22 September 2022.

“Saya instruksikan kepada Dinas Cipta Karya Provinsi Sultra, untuk benar-benar memaksimalkan penggunaan anggaran yang ada, dan memastikan semua pelaksanaan pekerjaan proyek ini sesuai dengan standar-standar yang telah ditentukan agar pembangunan tugu (patung) pahlawan nasional Oputa Yi Koo dapat berjalan lancar dan mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan karena ini akan menjadi icon Sultra,” tegasnya.

Kepala Dinas Cipta Karya Provinsi Sultra, Pahri Yamsul menjelaskan pembangunan patung Oputa Yi Koo dirancang dengan konsep arsitektur klasik. Patung dibuat dengan perpaduan perunggu dan tembaga.

Bangunan berdiri di atas permukaan laut yang letaknya di Kotamara, Kota Baubau. Luas area pembangunan 8.897 meter persegi atau 0,89 hektar.

Kedalam pondasi bangunan 22 meter. Tiang-tiang pancang yang digunakan terbuat dari besi anti karat. Teknologi yang digunakan untuk pembangunan menggunakan alat berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.

“Patung ini dibangun khusus setinggi 23 meter sebagai falsafah dari pada Oputa Yi Koo adalah Sultan ke 23,” jelasnya.

Perangkat Sara Masjid Agung Keraton Buton sedang membacakan doa sebelum dimulainya peletakan batu pertama pembangunan monumen Pahlawan Nasional Sultan Himayatudin Muhammad Saidi atau Oputa Yi Koo. (FOTO ASMADDIN)
Perangkat Sara Masjid Agung Keraton Buton sedang membacakan doa sebelum dimulainya peletakan batu pertama pembangunan monumen Pahlawan Nasional Sultan Himayatudin Muhammad Saidi atau Oputa Yi Koo. (FOTO ASMADDIN)

Kata Pahri, di dalam bangunan dasar dudukan patung Oputa Yi Koo, terdapat ruang kantor pengelola bangunan dan museum.

Baca Juga :  Pemprov Sultra Tingkatkan Manajemen Data yang Efisien dan Transparan

Ruangan museum akan memperlihatkan piorama perjalanan perjuangan Sultan Himayatudin sehingga bisa dijadikan wisata edukasi juga akan menjadi tempat penyebaran informasi perkembangan kemajuan Sultra dan Kota Baubau sehingga akan lebih dikenal luas.

Sementara ruang pengelola nanti akan mengelola lokasi tersebut sehingga menjadikan destinasi wisata dan meningkatkan potensi ekonomi.

“Harapan kami gedung ini nanti bisa menjadi icon baru di Kota Baubau. Menjadi wisata baru di Baubau, menjadi karakteristik Kota, menjadi estetika Kota dan menjadi salah satu ciri khas Baubau selain benteng terluas di dunia, sehingga yang datang ke Baubau tidak sah bila belum berkunjung ke patung ini,” tandasnya.

Dikatakan total anggaran yang dibutuhkan hingga selesainya pembangunan berkisar Rp 60 miliar menggunakan APBD Provinsi Sultra. Pekerjaan selama dua tahap. Tahap pertama digelontorkan Rp 17 miliar dan tahap ke dua Rp 30 miliar.

“Diperkirakan pekerjaan ini akan rampung dalam dua tahun ke depan. Setelah rampung, diharapkan patung Oputa Yi Koo bisa dipelihara dengan baik,” katanya. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments