BAUBAU, Rubriksultra.com- Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse melepas sejumlah pengawas sekolah dan kepala sekolah yang telah purna bhakti, di alun-alun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, akhir pekan lalu.
Orang nomor satu di Kota Baubau ini mengapresiasi guru-guru yang menunjukkan kekompakan dalam mengadakan kegiatan ramah tamah tersebut.
Politisi PDIP ini mengatakan tidak sedikit manfaat, karya serta nasehat yang sudah diberikan para guru-guru purna bhakti tersebut untuk daerah. “Makanya acara hari ini patut menjadi hari apresiasi buat mereka,” katanya.
Menurut Monianse, purna bhakti bukanlah akhir dari aktifitas, tentunya setelah ini banyak aktifitas lain yang akan menyambut.
Tidak sedikit kelompok-kelompok ataupun komponen di masyarakat selalu menyambut para purna bhakti jebolan guru-guru ini untuk melanjutkan pengabdian.
“Karena memang pensiunan guru adalah kualitas terbaik. Mau dinilai dari semua aspek, pasti terbaik,” ujarnya.
Wali Kota minta guru-guru untuk tidak bersedih sebab setelah ini akan banyak keceriaan.
“Masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kualitas. Jadi memang harus kita terus beraktivitas supaya kita tetap sehat,” ujar Monianse.
Kata Monianse, hari ini tepat satu tahun dikebumikan-nya orang tua kita almarhum Dr. H. AS Tamrin, MH.
Di tangan teman-teman yang purna bhakti hari ini juga pernah memegang amanah dari almarhum. “Sehingga sebagai balasannya, saya kira tidak ada salahnya kalau kita ikut mengirimkan do’a terbaik. Mari kita sama-sama memanjatkan do’a terbaik kita untuk almarhum,” pungkas Monianse.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, La Ode Aswad menambahkan ramah tamah semacam ini akan di tradisi kan menjadi kearifan lokal khusus lingkup Dikbud Baubau.
Terdapat tujuh orang pengawas sekolah dan kepala sekolah yang purna bhakti. Tiga pengawas, tiga kepala sekolah SD dan satu kepala sekolah SMP.
“Jadi, sebenarnya kegiatan ini saya inisiasi sejak 2018 silam saat saya Plt. Karena saya pikir mereka ini rata-rata mengabdi 30-38 tahun. Tentunya jangan di lepas begitu saja. Kita menghargai pengabdian mereka sehingga dibuatkan acara sederhana begini. Sedangkan kalau untuk guru-guru kita adakan di sekolah masing-masing. Tentunya kita akan budayakan ini,” pungkasnya. (adm)
Laporan : Ady