Makassar, Rubriksultra.com- Saprudin menjadi wisudawan sekaligus lulusan terbaik untuk kategori program doktor Universitas Hasanuddin makassar pada periode Februari 2023. Sebagai seorang putra daerah Sulawesi Tenggara, dia berhasil mencetak prestasi dengan menyelesaikan studi pada Program Doktor Administrasi Publik (S3) dalam kurun waktu 2 tahun dengan IPK 3,95 dengan predikat Cumlaude diantara 28 program studi doktor (S3) lingkup Universitas Hasanuddin.
Dalam proses penyelesaian studi doktor, ASN di lingkungan Institut Pemerintahan Dalam Negeri ini juga berhasil menerbitkan 3 artikel pada jurnal internasional bereputasi dan menjadi pemakalah pada konferensi internasional dengan output prosiding internasional bereputasi.
Adapun artikel yang berhasil diterbitkan diantaranya pertama The Behavior Of The Provincial Regional People’s Representative Council (DPRD) In Carrying Out Legislative Functions In Southeast Sulawesi Province, kedua Performance of the Provincial House of Representatives in Carrying out Legislative Functions in Southeast Sulawesi Province, ketiga Personality Trait of Provincial Regional People’s Representative Council Institutions In Carrying Out Legislative Functions In Southeast Sulawesi Province, dan keempat GOOD GOVERNANCE IN PUBLIC SECTOR : A Case Study of Performance Accountability of The Regional House of Representatives of Southest Sulawesi Province In The Implementation of Legislative Function.
Guru Besar Fisip Unhas Prof. Dr. H. Muh. Akmal Ibrahim, M.Si selaku promotor saprudin memberi kesan bahwa Saprudin merupakan mahasiswa yang cerdas dan mampu menyelesaikan studi dengan cepat dengan segala dinamika yang dihadapi selama menjadi mahasiswa pada program studi administrasi publik (S3) Universitas Hasanuddin makassar, sehingga dengan kemampuan yang dimilikinya Saprudin dapat menjadi profesional yang unggul baik dari segi akademik maupun praktik.
Saprudin yang lahir di Konda, Kabupaten Konawe Selatan pada tanggal 16 Desember 1992, mengangkat tema Disertasi berjudul “Kinerja Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Pelaksanaan Fungsi Legislasi”.
Saprudin berkesimpulan bahwa produk perundang-undangan dianggap masih lemah dan belum komprehensif mengatur target dan capaian yang jelas sebagai bentuk akuntabilitas kinerja vertikal dan horizontal.
Tidak sampai disitu, saprudin mengatakan bahwa nantinya akan terus produktif dalam melahirkan karya-karya ilmiah yang bermanfaat bagi semua kalangan yang berfokus pada studi tata kelola pemerintahan dan manajemen sektor publik. (Adm)