Raih Penghargaan UHC Award, Komitmen Pj Bupati Buteng Wujudkan Kesehatan Masyarakat

Pj Bupati Buteng, Muh.Yusup, saat menerima penghargaan UHC Award di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa 14 Maret 2023. (Foto Istimewa)

JAKARTA, Rubriksultra.com- Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) yang dipimpin Pj Bupati Buteng, Muh.Yusup, berhasil meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award. Penghargaan ini merupakan bukti dari komitmen Muh. Yusup dalam mewujudkan kesehatan bagi masyarakatnya.

Kabupaten Buteng sendiri merupakan salah satu dari 334 kabupaten/kota yang dinilai berhasil mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sebagai program strategis nasional dengan mendorong terwujudnya Cakupan Kesehatan Semesta atau Universal Health Coverage (UHC) melampaui 95 persen dari total penduduk.

- Advertisement -

Penghargaan prestisius ini diserahkan langsung Wakil Presiden Prof. Dr. (H.C) K.H Ma’ruf Amin kepada Pj Bupati Buteng, Muh.Yusup, di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa 14 Maret 2023. Acara penyerahan penghargaan dihadiri pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, serta Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional.

Wapres Ma’ruf Amin mengapresiasi komitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam Inpres Nomor 1 tahun 2022, salah satu instruksi Presiden kepada Gubernur dan Bupati/Walikota adalah mendorong target RPJMN.

Dimana target tersebut yaitu 98 persen penduduk Indonesia terlindungi kesehatannya melalui Program JKN-KIS pada tahun 2024, dengan mengalokasikan anggaran dan pembayaran iuran serta bantuan iuran penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah.

“Sampai dengan 1 Maret 2023 jumlah penduduk Indonesia yang sudah dijamin akses layanan kesehatan melalui Program JKN-KIS sebanyak 252,1 juta jiwa atau lebih dari 90 persen dari seluruh penduduk Indonesia,” katanya.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengungkapkan, BPJS Kesehatan bekerja keras melakukan berbagai advokasi kepada Pemerintah Daerah agar seluruh penduduk di masing-masing wilayah dapat diintegrasikan dengan Program JKN-KIS.

Baca Juga :  Optimalkan Layanan Kesehatan, Bangun Sarana Rumah Sakit Tipe C di Busel

Namun Ghufron menekankan tercapainya predikat UHC juga harus memastikan bahwa setiap penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang adil, merata dan bermutu, baik itu layanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

“Untuk itu, BPJS Kesehatan juga berupaya memperluas akses layanan kesehatan tersebut dengan bekerja sama dengan fasilitas kesehatan baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan (rumah sakit). BPJS Kesehatan mendorong Kementerian dan Pemda terkait dalam hal memenuhan sarana dan prasarana di daerah agar mutu layanan kesehatan dapat dirasakan sama, dimanapun peserta itu berada,” ujar Ghufron.

Kata Ghufron penyelenggaraan Program JKN-KIS saat ini sudah on the track dan telah terbangun sebuah ekosistem JKN-KIS yang kuat dan andal yang juga didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi serta digitaliasi layanan yang terus dikembangkan.

BPJS Kesehatan sebagai badan hukum publik juga telah menjalankan tugas selama hampir 10 tahun dengan baik, sesuai dengan amanat UU Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden.

Hal ini dibuktikan dengan pencapaian kinerja organisasi yang kian positif mulai dari predikat Wajar Tanpa Modifikasian (WTM) sebanyak delapan kali berturut-turut sejak program bergulir tahun 2014 atau 30 kali sejak era PT Askes (Persero).

Dengan begitu kepuasan peserta semakin meningkat, serta yang tidak kalah penting adalah kondisi Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan juga sehat.

“Dengan kondisi finansial yang sehat, tidak ada gagal bayar klaim kepada fasilitas kesehatan bahkan BPJS Kesehatan memberikan uang muka layanan untuk memastikan terjaganya cashflow rumah sakit. Harapannya fasilitas lebih nyaman dalam memberikan layanan kepada peserta tanpa ribet dan tanpa diskriminasi,” katanya.

Dikatakan BPJS Kesehatan juga mendukung upaya Pemerintah dalam menyesuaikan tarif layanan fasilitas kesehatan, melalui Permenkes Nomor 03 Tahun 2023 yang mengakomodir kesesuaian biaya layanan kesehatan dan perbaikan anomali struktur tarif lama.

Baca Juga :  Pj Walikota Baubau Ajak Kaum Dhuafa Belanja di Lippo

Aturan ini mendorong penguatan kualitas layanan di fasilitas kesehatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

BPJS Kesehatan melalui Program JKN-KIS juga telah menjadi episentrum baru di dunia jaminan sosial dan menjadi contoh negara lain karena memiliki kepesertaan terbanyak dan pencapaian UHC tercepat di dunia untuk satu skema yang terintegrasi.

Pengelolaan Program JKN-KIS di Indonesia juga sudah diakui dengan mendapatkan penghargaan tertinggi tingkat Asia Pasifik dalam ISSA Good Practice Award dari Internasional Social Security Association (ISSA).

Pj Bupati Buteng, Muh.Yusup, berpose usai menerima penghargaan UHC Award di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa 14 Maret 2023. (Foto Istimewa)

Dengan bertumbuhnya cakupan kepesertaan JKN-KIS, angka pemanfaatan pelayanan kesehatan pun turut meningkat. Dari 92,3 juta pemanfaatan pada tahun 2014, menjadi 502,8 juta pemanfaatan pada tahun 2022.

Kehadiran Program JKN-KIS tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam hal membuka akses pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia, namun juga melindungi masyarakat dari kemiskinan. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh LPEM FEB UI, di tahun 2019 didapatkan hasil bahwa Program JKN-KIS telah menyelamatkan 8,1 juta orang dari kemiskinan serta 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih dalam dan ekstrim.

“Untuk itu kami mendorong Pemda lain untuk dapat segera mengejar cakupan kepesertaan di daerahnya dan diintegrasikan dengan Program JKN-KIS. Sebab, salah satu keuntungan Program JKN-KIS adalah memiliki asas portabilitas dan dapat dimanfaatkan meskipun dalam keadaan sehat. Masyarakat bisa berobat di seluruh wilayah Indonesia ketika membutuhkan. Perwakilan kantor kami di tiap kabupaten/kota diharapkan mempermudah sinergi dengan Pemda, kami sangat siap berkolaborasi dan bersama mewujudkan UHC di Indonesia,” tandas Gufron.

Pj. Bupati Buteng, Muhammad Yusup mengungkapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah sukses mencapai cakupan semesta jaminan kesehatan atau Universal Health Coverage.

Baca Juga :  Buka Pekan Olahraga OPD, Ali Mazi: Mari Bangun Sultra Penuh Semangat

Terhitung sejak Januari 2023, sebanyak 120.519 jiwa penduduk di Kabupaten Buton Tengah telah terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari total jumlah penduduk 119.418 jiwa atau sebesar 100 persen.

“Artinya, seluruh warga masyarakat di Kabupaten Buton Tengah telah memiliki payung perlindungan untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan. Kami bangganya atas pencapaian ini. Terima kasih BPJS Kesehatan Cabang Baubau yang telah bekerja keras agar masyarakat Kabupaten Buton Tengah bisa terjamin ke dalam Program JKN,” katanya.

Dikatakan dengan tercapainya UHC di Kabupaten Buton Tengah maka fasilitas kesehatan harus semakin optimal dalam memberikan pelayanan.

“Ke depan kami akan terus memastikan seluruh penduduk Kabupaten Buton Tengah tetap terjamin akses layanan kesehatannya melalui Program JKN-KIS,” ujar Bupati Buton Tengah,” tandasnya. (Adv)

Facebook Comments