Nursanti Monianse: Pola Asuh Anak Kunci Cegah Stunting

Wa ode Nursanti Monianse dalam acara advokasi program KKBPK di hotel Galaxi Inn, Selasa 28 Maret 2023. (Foto Istimewa)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Baubau, Wa Ode Nursanti Monianse menyebut pola asuh anak yang baik dapat mencegah terjadinya stunting. Untuk itu, Nursanti Monianse mengajak semua pihak khususnya orang tua untuk memperhatikan pola pengasuha buah hatinya.

Nursanti Monianse mengatakan, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, penyebab stunting ada dua, yakni faktor lingkungan dan genetik. Lingkungan adalah aspek penting yang masih dapat diintervensi sehingga perawakan pendek atau stunting dapat diatasi.

- Advertisement -

“Faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak. Selain disebabkan oleh lingkungan, stunting dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Namun sebagian besar stunting disebabkan oleh kekurangan gizi.,” kata Wa ode Nursanti Monianse dalam acara advokasi program KKBPK di hotel Galaxi Inn, Selasa 28 Maret 2023.

Dikatakan, masa usia anak-anak di bawah lima tahun adalah masa-masa keemasan (Golden age) bagi pertumbuhan anak. Pada masa tersebut anak-anak akan menyerapkan informasi dari lingkungan sekitarnya dan akan terekam lama dalam memorinya.

Hal ini akan menentukan pola pikir dan perilakunya dimasa yang akan datang. Sehingga pada masa tersebut sangat penting untuk diberikan asupan nutrisi yang cukup serta stimulus atau rangsangan komunikasi, dan perilaku yang benar dari lingkungannya terutama orang tua dan keluarganya.

Apabila pemberian gizi dan stimulus komunikasi dan karakter tersebut tidak cukup, maka anak tersebut bisa mengalami perlambatan pertumbuhan atau stunting, berat badan, tinggi badan, dan kemampuan motorik dan sensoriknya lebih rendah dari anak-anak lain pada usianya.

“Stunting adalah penyakit yang tidak bisa diobati hanya bisa dicegah dengan melakukan beberapa hal antara lain menghindari pernikahan dini dan menjaga kelahiran anak, melaksanakan perencanaan sehat dgn melakukan PHBS dan tata laksana rumah tangga yang baik, memberikan asupan makanan dgn vitamin dan gizi yg seimbang kepada balita ibu hamil dan ibu menyusui, serta sering ke posyandu agar mendapatkan informasi,edukkasi dan konsultasi stunting,” katanya.

Baca Juga :  Tambah Satu, Pasien Sembuh Covid-19 di Baubau Kini Tiga Orang

Lebih lanjut dijelaskan, sampak stunting dibagi menjadi dua, yakni ada dampak jangka panjang dan juga ada jangka pendek. Jangka pendek kejadian stunting yaitu terganggunya perkembangan otak, pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan gangguan metabolisme pada tubuh.

Sedangkan untuk jangka panjangnya yaitu mudah sakit, munculnya penyakit diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, kegemukan, kanker, stroke, disabilitas pada usia tua, dan kualitas kerja yang kurang baik sehingga membuat produktivitas menjadi rendah.

“Nah, pola asuh yang baik dari kedua orang tua akan berdampak bukan hanya pada tumbuh kembang anak tetatpi juga pada aspek psikologi dan kematangan berpikir dan karakter semua tergantung dari pola asuh orang tua terhadap anaknya,” pungkas Nursanti Monianse. (adm)

Facebook Comments