BAUBAU, Rubriksultra.com- Dinas Perhubungan Provinsi Sultra berencana memindahkan pelabuhan feri Kota Baubau dari Kelurahan Batulo ke Kelurahan Sulaa. Grand desain pembangunan pelabuhan feri di Kelurahan Sulaa sudah siap.
“Desainnya sudah ada, tinggal kita sosialisasi ke masyarakat dan kepada pemerintah daerah supaya kita didukung,” kata Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Muhammad Rajulan, Kamis 9 Maret 2023.
Kata Rajulan, kendati grand desain pelabuhan tersebut sudah siap, rencana ini harus disosialisasikan terlebih dahulu ke masyarakat Sulaa. Alasannya agar memadukan desain pembangunan dermaga feri dengan ikon kampung tenun di Sulaa sebab kampung tenun wajib dilestarikan, jangan dirusak.
“Itu harus dipadukan makanya butuh konsep yang terpadu,” katanya.
Rajulan mengatakan rencana pemindahan dermaga feri Baubau itu sudah pernah diutarakan sebelumnya, lokasi pemindahannya di wilayah Lakologou. Namun kehadiran dermaga feri tersebut dianggap tidak efektif dengan akan dibangunnya Jembatan Tona (Buton-Muna), karena orang-orang pasti akan menyebrang lewat jembatan.
“Olehnya itu saya sudah rencanakan, sudah bikin desain untuk mengembangkan dermaga feri di Sulaa,” ujar Rajulan.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buton itu menilai saat ini Kota Baubau sudah jenuh dengan bertumpuknya semua aktivitas. Ditambah lagi dengan pelabuhan Murhum sudah tidak mampu lagi menampung aktivitas bongkar muat kontainer.
Apalagi pelabuhan Murhum saat ini sudah dikembangkan menjadi salah satu pelabuhan kontainer sehingga butuh ruang yang lebih luas dan sirkulasi yang bagus.
Sirkulasi pintu masuk dan pintu keluar aktivitas bongkar muat kontainer saat ini masih berada pada satu titik meskipun beda jalur keluar masuk kendaraan.
Namun demikian hal itu dinilai masih sangat menyulitkan pengguna transportasi maupun penumpang kapal ketika situasi padat.
Makanya itu Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI meminta kepada Provinsi Sultra melalui Dinas Perhubungan Sultra untuk dihibahkan lahan Pelabuhan Feri Baubau menjadi jalan keluar kendaraan kontainer.
“Dokumen kelengkapan itu sementara diproses. Tahun ini kita hibahkan sekitar 10 meter. Nanti direklamasi antara masjid Batulo dan pelabuhan feri,” tandasnya.
Rajulan mengaku sempat menawarkan kesepakatan tukar guling dengan Kementerian.
“Saya bilang kita tukar guling saja supaya biaya tidak besar lagi. Kau (Kementerian) ambil dermagaku tetapi kau bangunkan saya dermaga di sana (Sulaa), jadi kita tukar guling,” pungkasnya. (adm)
Laporan : Ady