BAUBAU, Rubriksultra.com- Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Kota Baubau akan turun mengambil sampel lima jenis ikan segar di sejumlah pasar tradisional di Kota Baubau dan Kabupaten Buton. Uji mutu ikan tersebut akan dilaksanakan pada Maret ini.
Adapun pasar tradisional di Kota Baubau yakni, Pasar Wameo, Pasar Karya Nugraha, Pasar Lowu-Lowu dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Wameo. Sementara di Kabupaten Buton, di Pasar Takimpo dan Pasar Sabo.
Kepala SKIPM Baubau, Yuni Irawati Wijaya mengatakan, lima jenis ikan segar yang akan diambil sampelnya itu antara lain ikan layang, tuna, tongkol, cakalang dan ikan kembung.
Sampel ikan-ikan segar itu akan diuji mutunya di laboratorium BKIPM Pusat. Daging ikan segar akan diperiksa kandungan formalin, bakteri E-coli dan salmonella termasuk ALT-nya.
“Nanti BKIPM Pusat yang akan mengeluarkan rekomendasi, apakah itu kategori baik atau sedang. BKIPM akan mengeluarkan rekomendasi tentang hasilnya ke pemerintah dalam hal ini Provinsi Sulawesi Tenggara. Nanti dari Provinsi akan ke instansi teknis untuk pembinaannya,” kata Yuni usai koordinasi dengan Dinas Perikanan Kota Baubau, Senin 6 Maret 2023.
Dikatakan kegiatan tersebut dilakukan dua kali setiap tahun yakni pada Maret dan September. Pihaknya akan melibatkan Dinas Perikanan, Balai POM dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian.
Dalam pengawasan, pihaknya akan melihat sejumlah indikator yang mempengaruhi mutu ikan diantaranya sarana prasarana, pengelolaan kebersihan, serta cara penjual menempatkan ikan.
“Seperti menempatkan ikan tanpa alas dan menaruh ikan dalam ember besar yang tidak bolong sehingga terendam. Jadi walaupun ikannya segar, kalau disimpan dalam waktu lama dengan kondisi penyimpanan seperti itu, otomatis akan menurunkan mutunya,” tuturnya.
Yuni mengungkapkan hasil uji laboratorium tahun-tahun sebelumnya pihaknya menemukan kualitas ikan di atas standar khususnya ALT dan E-coli yang mana konotasinya berhubungan dengan kebersihan sanitasi. (adm)
Laporan : Ady