BAUBAU, Rubriksultra.com- Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis Travelxism, Dr. Desideria Cempaka Wijaya Murti, memuji potensi pariwisata Kota Baubau. Menurutnya, Baubau memiliki potensi pariwisata yang terbilang komplet.
Desideria mengatakan, Kota Baubau memiliki wilayah berbukit-bukit dan itu menyimpan banyak potensi pariwisata. Potensi itu terbentang mulai dari pesisir hingga puncak benteng keraton Wolio Buton.
Di pesisir Baubau ada potensi wisata air seperti pantai dan ada sejumlah titik bagus untuk pecinta diving, snorkeling dan mancing. Ada pula potensi pariwisata hutan pinus dan potensi Pulau yang disebut Pulau Makassar.
“Sementara untuk di keraton, potensi untuk olahraga jadi sport tourism seperti maraton, sepeda dan juga triathlon,” kata Dr. Desideria Cempaka Wijaya Murti di Benteng Keraton Buton, Selasa 23 Mei 2023.
Dari semua potensi pariwisata yang ditawarkan Kota Baubau, Desideria menilai potensi paling penting adalah budaya. Pariwisata budaya sangat penting dikembangkan sebab daerah ini memiliki sejarah yang sangat dalam.
“Bahkan masyarakatnya memiliki keterkaitan dengan sejarahnya sendiri terutama tentang raja maupun Kesultanan,” ujarnya.
Dikatakan rumah-rumah adat daerah ini sangat menarik dan berbeda dari rumah adat lain. Menampilkan ciri khas tersendiri.
“Sehingga saya baru lihat luarnya saja saya pengen masuk. Jadi khas dari rumah adat ini harus terus dikembangkan dan dipugar, apalagi akan ditargetkan untuk homestay akan bagus sekali. Karena biasa kalau tour dari luar negeri yang nomor satu dicari selain landscape, itu adalah arsitektur, dan Baubau punya keduanya, hanya perlu dirawat supaya siap menerima tamu-tamu homestay,” kata Desi.
Pemerintah setempat diharapkan untuk melakukan pembenahan heritage mulai dari balai pertemuan (Baruga), heritage areal masjid dan rumah adat serta Sapta Pesona.
Desi juga mengajak masyarakat Kota Baubau agar berinovasi membuat paket-paket wisata yang kemudian bisa menjual dari potensi pariwisata yang ada.
“Paket-paket wisata ini gencar dipromosikan ditawarkan di konekting-konekting spotnya Baubau seperti Wakatobi, supaya wisatawan dari sana atau bahkan dari Bali bersedia untuk kesini karena ada keunikannya,” imbuhnya.
Wanita yang juga seorang Dosen di Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini berencana akan membawa puluhan mahasiswanya untuk berkunjung ke kota pemilik benteng terluas di dunia itu.
“Semester depan itu ada semacam ekspedisi pemuda kita bawa kesini (Baubau) beberapa hari yang bisa membantu beberapa hal untuk pengembangan masyarakat sekaligus wisata,” katanya.
Menanggapi saran tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kota Baubau Idrus Taufiq Saidi melalui Sekretaris Dinas Safrin mengatakan, pembenahan heritage yang dimaksud sementara dalam proses, mulai dari revitalisasi baruga termasuk beberapa situs situs lainnya.
“Dengan adanya revitalisasi diharap menjadi ikonik baru dalam kawasan benteng. Dalam aspek pelestarian serta pengembalian fungsi fungsi itu, menjadi daya tarik tersendiri untuk pengembangan pariwisata, khususnya pariwisata budaya,” katanya.
Terkait Sapta Pesona, lanjut Safrin, juga sementara dalam proses, termasuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Harapan besar kita dari semua proses yang kita lakukan, teman teman Pokdarwis ini tidak hanya selesai ditingkat mereka tapi bagaimana supaya membumi di masyarakat,” tandas Safrin. (adm)
Laporan : Ady