Dapur Sehat Atasi Stunting di Baubau

Kegiatan DAHSAT yang diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Baubau di Liwuto, 27 Juni 2023 (Foto : Istimewa)
Kegiatan DAHSAT yang diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Baubau di Liwuto, 27 Juni 2023 (Foto : Istimewa)

BAUBAU, Rubriksultra.com – Berbagai upaya dilakukan Pemkot Baubau dalam rangka mengatasi masalah stunting. Salah satu program yang dilakukan yakni Dapur Sehat Atas Stunting atau dikenal dengan sebutan “DAHSAT”.

La Ode Mu’jizat, S.Kep.,Ns selaku Kasi Advokasi dan Penggerakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Baubau, mengungkapkan DAHSAT merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang dapat dipadukan dengan sumberdaya dan kontribusi dari mitra lainnya.

- Advertisement -

“Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya,” jelasnya.

Dikatakan stunting menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik anak dan juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Anak yang stunting, ketika dewasa akan rentan terhadap penyakit tidak menular.

Menurutnya, program DAHSAT dapat memberikan pemenuhan gizi pada masyarakat khususnya keluarga risiko stunting. Disisi lain, masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan penyediaan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal bagi keluarga risiko stunting.

“Hal ini juga dapat meningkatnya kesejahteraan keluarga, baik melalui penyediaan gizi yang baik untuk keluarga maupun keterlibatan dalam kelompok usaha keluarga yang berkelanjutan,” tuturnya.

Adapun lokasi DASHAT yang dipilih adalah sesuai dengan lokus stunting yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota Baubau. DPPKB Kota Baubau telah memilih 10 Kelurahan, yaitu: Kelurahan Waborobo, Kelurahan Labalawa, Kelurahan Lipu, Kelurahan BWI, Kelurahan Liwuto, Kelurahan Sukanayo, Kelurahan Tampuna, Kelurahan Kampenaho, Kelurahan Palabusa, dan Kelurahan Kalia-lia.

Baca Juga :  Alur PAD Lippo Plaza Buton Belum Jelas Usai Diserahkan

Selain 10 kelurahan tersebut, tidak menutup kemungkinan DASHAT dapat dilaksanakan di kelurahan manapun dengan tujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat.

“DASHAT di wilayah ini sebagai sarana edukasi sekaligus sarana usaha di bidang pangan dan gizi. Pada setiap Kelurahan diharapkan terlaksana satu unit DASHAT,” tambahnya.

Kegiatan tersebut nantinya berlangsung dari Februari hingga November 2023. Diharapkan program tersebut dapat berhasil sehingga dapat mencegah kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah dan tidak ada anak dibawah garis merah grafik tumbuh kembang KMS (Kartu Menuju Sehat). (adm)

Facebook Comments