Cegah Karhutla, BKSDA Imbau Warga Tidak Bermain Api saat Mengolah Lahan

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Baubau La Ode Kaida.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Baubau La Ode Kaida.

BAUBAU, Rubriksultra.com – Musim kemarau dan fenomena el nino masih melanda Provinsi Sultra. Hal tersebut juga turut di rasakan di Kepulauan Buton (Kepton), khususnya Kota Baubau dan sekitarnya.

Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau yang disertai fenomena el nino ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra melalui Seksi Konservasi Wilayah I Baubau terus melakukan langkah-langkah.

- Advertisement -

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Baubau La Ode Kaida menuturkan, wilayah kerja Seksi Konservasi Wilayah I Baubau mencakup Pulau Muna dan Pulau Buton yang meliputi Cagar Alam Napabalano, Taman Wisata Alam (TWA) Tirta Rimba, Suaka Margasatwa Lambusango, Cagar Alam Kakenauwe, dan Suaka Margasatwa Buton Utara.

Dari lima kawasan konservasi ini, lanjut dia, yang menjadi tugas dan fungsi Seksi Konservasi Wilayah I Baubau BKSDA Sultra ini adalah melaksanakan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Langkah yang telah kami lakukan adalah melalui Polisi Kehutanan (Polhut) melakukan patroli rutin dalam rangka pencegahan Karhutla yang dibantu oleh masyarakat yang merupakan mitra Polhut. Kami juga telah menjalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” tutur Kaida saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu 6 September 2023.

Selain itu, sambung dia, pihaknya telah membentuk kader konservasi berjumlah 20 orang yang salah satu tugasnya itu membantu dalam rangka mensosialisasikan atau memberikan informasi tentang pengendalian Karhutla di wilayah kerja Seksi Konservasi Wilayah I Baubau.

Kaida juga berharap, masyarakat pada umumnya agar pada musim kemarau ini untuk Bersama-sama mencegah terjadinya Karhutla.

“Pemicunya ada tiga meliputi serasah (sampah-sampah organik berupa tumpukan dedaunan kering, rerantingan, dan berbagai sisa vegetasi lainnya di atas lantai hutan atau kebun), api dan oksigen. Jadi jangan berani-berani bermain api,” pintanya.

Baca Juga :  Dua Siswi Wakili Baubau di FLS2N Tingkat Provinsi

Tak lupa, Kaida juga mengimbau kepada pengunjung kawasan konservasi yang melakukan kegiatan sesuai dengan izin penelitian masuk kawasan konservasi agar berhati-hati dan menghindari aktivitas yang berkaitan dengan api. (adm)

Facebook Comments