BAUBAU, Rubriksultra.com – Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse melaunching 26 kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) di Kota Baubau, Selasa 12 September 2023. Dengan tambahan 26 kampung KB maka total sudah ada 36 kampung KB yang tersebar di Kota Baubau.
La Ode Ahmad Monianse menjelaskan kampung KB merupakan suatu inisiatif pendekatan pembangunan yang bersifat universal dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta mengoptimalkan penyelenggaraan pemberdayaan penguatan institusi keluarga pada level desa atau kelurahan.
“Kepada pengurus kampung KB saya berpesan untuk terus berbuat yang terbaik dalam rangka memberikan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Baubau,” ungkapnya.
Menurut Monianse, dengan adanya Kampung KB terjadi percepatan capaian program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana), serta program pembangunan lainnya sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam pembangunan.
Pada awal pencanangannya kampung KB merupakan singkatan dari Kampung Keluarga Berencana dengan level setingkat dusun. Namun, penamaan kampung keluarga berencana dan program-program yang masih sangat kental dengan BKKBN mengesankan bahwa program ini hanyalah milik dan tanggung jawab BKKBN saja.
Pada tahun 2020 terbitlah surat edaran Kemendagri No. 843.4/2879/SJ tanggal 15 April 2020 yang merubah kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas dengan harapan mendapat perhatian dan komitmen dari lintas sektor untuk bersama-sama bergerak mengentaskan berbagai masalah pada satu fokus kampung keluarga berkualitas.
Pada perkembangannya posisi Kampung KB kini semakin penting dan strategis sejak terbitnya Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2022 tentang optimalisasi penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas mengingat adanya lintas sektor serta institusi-institusi yang diberi amanat sebagai penanggung jawab untuk melaksanakan sasaran, program dan kegiatan di kampung keluarga berkualitas.
Tujuan dari hadirnya kampung keluarga berencana merupakan suatu bentuk adanya lokus intervensi dari berbagai sektor yang saling bekerja sama dalam rangka untuk membantu daerah-daerah setingkat desa atau kelurahan agar dapat mengalami perbaikan-perbaikan dengan cepat.
Output yang dihasilkan setelah penyelenggaraan kegiatan ini adalah hadirnya gerakan bersama yang dilaksanakan secara terintegrasi dan konvergen dalam penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dengan seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.
Seperti diketahui, Kampung KB di dalamnya terbentuk kelompok kerja atau pokja kampung berkualitas, yaitu sekumpulan orang yang terpilih dan mewakili semua unsur masyarakat di kampung keluarga berkualitas yang bertugas melaksanakan penggerakan individu, keluarga dan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugasnya pokja kampung KB bertanggung jawab pada lurah/camat, dan program yang diwujudkan merupakan representasi dari 8 fungsi keluarga, yaitu; fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan.
Kampung keluarga berkualitas juga memiliki peran penting dalam upaya percepatan penurunan stunting. Diantaranya dengan adanya program DASHAT, yaitu dapur sehat atasi stunting di kampung berkualitas, yang merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting melalui sumber daya lokal yang dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi kemitraan lainnya.
Kampung KB di Kota Baubau pertama kali dilaunching pada tanggal 3 Maret 2016 di Kelurahan Palabusa, Kecamatan Lea-Lea. (adm)