KENDARI, Rubriksultra.com – Penanganan Inflasi dan kemiskinan ektrim menjadi atensi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian saat kunjungan kerja di Bumi Anoa. Tak heran, berbagai upaya untuk menekan angka inflasi daerah terus dimaksimalkan pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Salah satunya diwujudkan dengan menggelar pasar murah yang dipusatkan dibeberapa wilayah. (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto didampingi tim pengendali inflasi daerah (TPID) bahkan turun langsung memantau pelaksanaan di lapangan.
“Pasar murah merupakan salah satu upaya dalam mengendalikan inflasi daerah dan sesuai atensi khusus oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk menurunkan inflasi, stunting dan kemiskinan ekstrim,” ungkapnya.
Andap mengaku prihatin dengan kondisi inflasi daerah. Meski begitu, jika dibandingkan dengan inflasi bulan lalu, angka inflasi relative turun.
Pemprov Sultra bekerjasama dengan lintas sektor telah melakukan upaya dalam mengintervensi agar menekan angka inflasi. Salah satunya memberikan bantuan yang sudah dilaksanakan dibeberapa daerah.
“Dari ujung dan tengah, Mandonga, Baruga, Abeli kita sudah memberikan 5.000 bantuan kepada masyarakat, semoga ini dapat membantu masyarakat dan perlu adanya langkah-langkah sehingga bisa stabil karna inflasi juga daya beli masyarakat akan berkurang, semoga batuan sosial ini bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sultra, Sitti Saleha, SE., M.Si menambahkan Pemprov Sultra telah membagikan kupon kepada masyarakat untuk ditukarkan dengan bahan kebutuhan pokok seperti beras SPHP dengan harga Rp. 67.000, Gula Rp. 14.500 dan minyak Rp. 14.000
“Kupon yang ditukarkan sebesar Rp. 100.000 dan kami telah membagikan voucher ke masyarakatan ada dari Abeli, Mandonga dan Baruga dengan total voucher 5.000,” ungkapnya.
Pj. Gubernur Sultra bersama Ketua DPRD Sultra dan pejabat terkait membagikan kepada masyarakat yang telah memiliki kupon seperti Beras SPHP, Gula dan minyak goreng. (adm)