KENDARI, Rubriksultra.com – Pemprov Sultra memastikan masalah kelangkaan Gas Liquefied Petroleum (LPG) tabung 3 kg telah teratasi. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral selaku instansi teknis tak hentinya memberikan laporan atas hasil koordinasi serta pemantauan yang dilakukan bersama PT. Pertamina.
Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Asrun Lio menjelaskan masalah kelangkaan telah diintervensi sejak tanggal 25 Oktober 2023 dan sudah memasuki 20 hari penanganan. Hasilnya cukup signifikan, distribusi telah kembali normal hingga ke pangkalan yang merupakan penyalur resmi ke titik sasaran, dalam hal ini masyarakat.
“Kami mengingatkan kembali agar pangkalan sebagai penyalur resmi tabung gas elpiji 3 kg kepada masyarakat, untuk tidak melakukan penjualan melampui HET,” pesan lulusan S3 The Australian National University of Canberra ini.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Sultra, Ir Andi Azis MSi menambahkan untuk terhindar dari spekulan, masyarakat dihimbau langsung melakukan pembelian gas elpiji tabung 3 kg di pangkalan.
Untuk HET masih sesuai yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun 2022, Tentang Penetapan Harga Tertinggi LPG Tabung 3 Kg untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro.
“Sesuai arahan Pj Gubernur Sultra masyarakat diajak untuk bersama-sama melakukan pengawasan dan tidak ragu melaporkan secara langsung melalui call center 135 jika mendapati masalah penjualan yang dilakukan di atas HET,” tambahnya.
Diketahui kelangkaan LPG Tabung 3 kg di Sultra bermula dari adanya kendala operasional di SPBE Kolaka dan adanya gangguan teknis di SPBE Konawe. Sehingga kegiatan distribusi hanya dapat dilakukan di SPPBE Kendari, yang menyebabkan penumpukan dan antrian pengisian, sehingga meyebabkan terganggunya distribusi.
Pemprov Sultra telah melakukan koordinasi bersama pihak PT Pertamina, guna segera melakukan upaya-upaya mengatasi kelangkaan. Pada hari yang sama juga, Pj Gubernur Sultra lansung menggelar rapat dengan OPD terkait dan PT Pertamina. (adm)
