BAUBAU, Rubriksultra.com – Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si saat membuka Focus Group Disscusion (FGD) dengan tema pengembangan Kota Baubau menjadi Kota Poros Maritim Dunia di Aula Palagimata, Rabu 29 Mei 2024.
Dalam kegiatan tersebut orang nomor satu di Baubau itu mengajak daerah sekitar Kota Baubau yakni Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Buton Tengah untuk menjadikan Baubau sebagai Hub Maritim di Indonesia Timur.
Menurut Dr Muh Rasman, tidak mungkin Baubau sendiri mampu menggerakkan itu sehingga janganlah melihat Baubau sebagai daerah otonom sendiri di Pulau Buton ini namun lihatlah Baubau sejajar dengan wilayah Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Wakatobi dan wilayah sekitarnya untuk membangun wilayah ini.
”Terbangunnya Baubau saya yakin juga akan menggerakkan ekonomi wilayah sekitar begitu juga sebaliknya pergerakan wilayah sekitar pasti akan memanfaatkan Baubau sebagai konektivitasnya,” ujarnya.
Ditambahkan, FGD adalah bagian dari upaya Pemkot Baubau dalam memperkaya dokumen perencanaan dalam 5, 10 bahkan 20 tahun ke depan Kota Baubau dan mempersiapkan dokumen itu sebagai data dukung yang akan diajukan dalam memerankan Baubau di level nasional. Narasi Poros Maritim Dunia (PMD) masih digaungkan karena narasi tersebut masih masuk dalam dokumen perencanaan sebagai payung hukum nasional yang legal.
”Bahwa ke depan nantinya itu dia bertransformasi dalam bentuk yang lain, hemat kami posisi Baubau akan tetap seperti itu dalam menempatkan pembangunannya. Perubahan dokumen perencanaan nasional itu hanya mengubah prioritas pembangunan tahunan, 5 tahunan bahkan 20 tahunan,” ujarnya.
Sehingga narasi itu tetap digunakan walaupun disadari peran selama ini hanya berkutat di level nasional. Artinya Baubau belum mengambil peran maksimal untuk mewujudkan PMD.
Rasman berharap dalam FGD dapat dilahirkan narasi besar sebagai cantolan Baubau, Buton, Buton Tengah, Wakatobi dan wilayah sekitarnya. Selain itu, ingin menghasilkan satu pijakan atau satu narasi strategi pembangunan nasional secara bersama-sama mengambil peran dan tertera dalam dokumen perencanaan nasional.
Tidak hanya menjadi pendukung tapi ia harus menjadi penggerak utama Sulawesi Tenggara Kepulauan bahkan di timur Indonesia dan bisa dibawa untuk audiensi langsung dengan Bappenas atau minimal Deputi Kemaritiman Bappenas.
Disamping itu, hal itu menjawab konsep teknoratik RPJMN yang disusun oleh Bappenas yang sudah menempatkan beberapa wilayah di timur Indonesia sebagai Super Hub Maritim.
“Jadi ini bukan narasi baru dan narasi ini sudah tertuang dalam paparan Deputi Kemaritiman Bappenas terkait perencanaan ke depan dan Baubau ingin menjawab itu dan mengajak seluruh daerah hiterland sekitarnya untuk menjadikan Baubau dan daerah sekitarnya menjadi Hub Maritim di Timur Indonesia,” tutupnya. (adm)