TNI Polri Siap Amankan Proyek Pembangunan Bandara Betoambari

BAUBAU, Rubriksultra.com – Proyek pengerjaan perpanjangan landasan pacu Bandara Betoambari di Kota Baubau menghadapi hambatan akibat klaim lahan dari sejumlah warga setempat. Kondisi itu mengakibatkan progres pembangunan proyek strategis nasional dengan total anggaran mencapai Rp 80 Miliar itu tidak berjalan maksimal.

Kepala Bandara Betoambari Baubau, Anas La Bakara menuturkan, pagar keamanan penerbangan banyak dibobol oleh warga yang tidak bertanggungjawab, dan masuk ke areal bandara. Pihaknya sudah mengantongi dokumentasi hingga bukti siapa saja yang masuk ke area bandara tanpa izin.

- Advertisement -

“Sebenarnya itu sudah melanggar aturan karena bandara adalah daerah vital. Apalagi sampai masuk ke area pekerjaan, menghentikan alat itu sudah sangat melanggar karena area yang kita kerja sekarang adalah daerah keamanan terbatas, ini sudah mengganggu. Kalau memang masih menghalangi, tolong diamankan supaya pekerjaan itu bisa lanjut,” tutur Anas La Bakara saat konferensi pers di Kantor Bandara Betoambari Baubau, Kamis 6 Juni 2024.

Terkait aset tanah yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan dalam hal ini Bandara Betoambari, sertifikatnya itu sejak tahun 1993 dan secara hukum itu sudah legal. Adapun, jika ada masyarakat yang keberatan atas sertifikat tersebut silahkan menempuh jalur hukum.

“Harapan kami, apapun kondisinya tolong jangan pekerjaan dihentikan. Jika dihentikan progresnya, atau selalu ada orang tidak bertanggungjawab yang coba menghentikan kegiatan pembangunan kita, itu akan balik ke kita juga dampaknya,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, TNI-Polri dalam hal ini Kodim 1413 Buton dan Polres Baubau menyatakan kesiapan melakukan pengamanan pengerjaan perpanjangan landasan pacu Bandara Betoambari Baubau menyusul penghentian pekerjaan oleh pihak yang mengklaim lokasi tersebut adalah tanahnya.

Kapolres Baubau yang diwakili Kapolsek Murhum, Ipda Amrin mengatakan, pihaknya siap melakukan pengamanan karena tanah yang di klaim oleh beberapa pihak tersebut merupakan milik pemerintah.

Baca Juga :  Relawan ASR Bagi 1.000 Masker di Baubau

“Kami secara tegas mengatakan bahwa kami bersama TNI melakukan pengamanan. Apabila terjadi penghalangan dari masyarakat, kami akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan undang-undang,” katanya.

Senada, Dandim 1413 Buton yang diwakili Kasdim, Mayor Wahyu menambahkan, akan bekerja sama dengan kepolisian dalam rangka pengamanan di Bandara Betoambari. Pihaknya, telah memerintahkan empat personil TNI untuk melakukan pengamanan di Bandara.

Tak lupa, Mayor Wahyu mengingatkan kepada pihak-pihak yang kurang sependapat atas status tanah tersebut untuk menempuhnya sesuai dengan jalur hukum yang ada.

“Kami tadi cek di lokasi pekerjaan, ternyata ada penghentian. Kedepan, apabila ada yang menghalangi dan tidak bisa diajak komunikasi, kita akan ambil tindakan untuk pengamanannya. Ini kita sudah ingatkan, apabila masih ada yang menghalangi, kita amankan oknum tersebut,” tegasnya. (adm)

Facebook Comments