PASARWAJO, Rubriksultra.com – Bakal Calon Bupati Buton, Syaraswati Samiun menjadi kandidat calon bupati terkuat pada Pilkada Buton 2024.
Hal itu berdasarkan hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Sulawesi (LSS) yang dilakukan di Kabupaten Buton pada tanggal 26 Juni – 6 Juli 2024, dengan melibatkan 400 responden yang tersebar di tujuh kecamatan, dengan Margin of Error sebesar +/-5 persen.
Metode yang dilakukan yaitu melakukan wawancara secara langsung atau tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan kartu bantu. Penentuan responden dilakukan secara acak dengan metode kisah grid/tabel acak.
Adapun hasil survey terbagi menjadi 6 (enam) bagian yaitu karaktersitik responden, dinamika kondisi dan isu politik/pemerintahan, komunikasi politik melalui internet dan medsos, perilaku dan partisipasi politik, evaluasi penyelenggaraan pileg dan pilpres serta sikap masyarakat terhadap money politic, dan yang terakhir popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas calon kepala daerah (bupati).
Untuk calon bupati Bupati, secara Top of Mind (spontanitas) saat ditanyakan tentang siapa sosok yang paling layak atau pantas menjadi Bupati Buton pada Pilkada 2024, responden menempatkan Syaraswati Samiun sebagai calon bupati terkuat dengan perolehan 21,25% disusul oleh La Bakry (20,75%).
Selanjutnya terdapat nama H. Bere Ali dengan 11,50%, Drs. Basiran 10,50%, LM. Sumarlin B., 7,75% H. Ld. Naane 3,75%, H.Ld. Ruslan 2,25%, Ld. Rafiun 2,00% dan Alvin Akawijaya (2,00%). Selebihnya calon-calon lain dengan tingkat elektabilitas dibawah 2,00%. Responden yang merahasiakan pilihannya 1,50% dan yang belum menentukan pilihan (tidak tahu/tidak menjawab) sebesar 14,25%.
Sedangkan dengan pertanyaan yang sama namun disebutkan kembali calon-calon potensial (rekognisi) elektabilitas calon bupati tidak terlalu mengalami perubahan signifikan. Posisi dan urutan calon bupati masih cenderung sama.
Saat pertanyaan terkait dengan elektabilitas calon bupati Buton dikerucutkan menjadi 5 calon, La Bakry menempati posisi tertinggi dengan nilai elektabilitas 26,75%, disusul oleh Syaraswati Samiun 22,25%, H. Bere Ali, 18,50%, H. Ld. Naane 6,25% dan Alvin Akawijaya 6,00%. Responden yang masih merahasiakan pilihan sebesar 4,75% dan sisanya belum menentukan pilihan (tidak tahu/tidak menjawab 12,50%).
Survey LSS juga coba melakukan simulasi pasangan disesuaikan dengan dinamika konstalasi perpolitikan di Kabupaten Buton. Saat disimulasikan berpasangan, terdapat 5 pasangan calon yang disimulasikan yaitu, Drs. La Bakry, M.Si – Aris Marwan Saputra, SH; Dr. H. Bere Ali, M.Si – LM. Sumarlin B.; Alvin Akawijaya – Yaudu Salam Ajo; H. Ld. Naane – H. Ld. Akalim, S.Pd; Syaraswati Samiun – Drs. H. Rasyid Mangura, MH.
Dari hasil simulasi tersebut saat ditanyakan ke responden jika pemilihan kepala daerah dilakukan hari ini, dari 5 (lima) pasang calon Bupati dan Wakil Bupati berikut ini, siapa pasangan yang ibu/bapak pilih untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Buton?” dengan menggunakan kartu bantu (gambar foto pasangan calon) maka hasilnya secara berurutan dari angka tertinggi adalah Drs. La Bakry, M.Si – Aris Marwan Saputra, SH; (28,75%) disusul pasangan Syaraswati Samiun – Drs. H. Rasyid Mangura MH,. (28,50%).
Sedangkan pasangan Dr. H. Bere Ali, M.Si – LM. Sumarlin B (22,25%); Alvin Akawijaya – Yaudu Salam Ajo (5,75%); dan H. Ld. Naane – H. Ld. Akalim, S.Pd; (5,50%). Sisanya rahasia (2,00%) dan belum menentukan pilihan (Tidak Tahu/Tidak Jawab) sebesar 7,25%.
Hasil survey LSS di Kabupaten Buton juga mengungkapkan bahwa masyarakat menganggap ada 3 (tiga) masalah paling penting yang menjadi prioritas untuk segera ditangani diantaranya terkait kurangnya lapangan pekerjaan (48,50%), infrastruktur yang masih buruk (jalan, jembatan dan lainnya) (21,00%), dan mahalnya harga kebutuhan pokok (8,50%).
Sebanyak 264 responden atau 66,00% mengaku memanfaatkan internet dan 263 responden (65,73%) memanfaatkan media sosial dalam berkomunikasi.
Namun mayoritas responden tidak begitu aktif dalam memanfaatkan internet baik untuk mencari tahu kondisi politik/pemerintahan. Hanya 8,75% responden yang mengatakan hampir setiap hari mencari tahu perkembangan kondisi politik pemerintahan, 12,75% mengatakan setidaknya sekali seminggu dan selebihnya jarang bahkan tidak pernah.
Sedangkan responden yang memanfaatkan internet dalam menyatakan pendapat terkait kondisi politik pemerintahan juga cenderung rendah. 4,25% mengatakan hampir setiap hari, 9,25% mengatakan setidaknya sekali seminggu dan selebihnya cenderung jarang bahkan tidak pernah .
Pada bagian terakhir survei LSS ini dijabarkan tentang konstalasi politik menjelang pemilihan Bupati Buton dan Gubernur Sulawesi Tenggara. Responden menganggap profesi/latar belakang pengalaman yang tepat untuk dipasangkan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buton kedepannya adalah Birokrat/ASN-Pengusaha/Wiraswasta yakni sebesar 23,50%. Selanjutnya kolaborasi yang diinginkan adalah Politisi-Pengusaha/Wiraswasta sebesar 16.00%. Politisi-Birokrat/ASN sebesar 15,50%. (adm)