LABUNGKARI, Rubriksultra.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik sekaligus mempercepat proses penurunan stunting, Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah (Buteng), H. Kostantinus Bukide, bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kota Surabaya.
Studi tiru ini melibatkan berbagai elemen penting, seperti kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Penggerak PKK, dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Buteng, dengan fokus utama pada pengelolaan Mall Pelayanan Publik (MPP) serta strategi dan implementasi program percepatan penurunan stunting.
Dalam kunjungan tersebut, Pj Bupati Buteng menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
“Kami datang ke sini untuk belajar mengenai tata kelola pemerintahan, khususnya terkait Mall Pelayanan Publik serta program percepatan penurunan stunting. Kedua hal ini menjadi fokus utama pembangunan di Buton Tengah,” ungkap Kostantinus.
Dikatakan program Mall Pelayanan Publik (MPP) merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing daerah, sehingga pemda buteng melakukan kunjungan agar mempelajari tata kelola Mall Pelayanan Publik yang telah sukses diterapkan di Kota Surabaya.
Mall Pelayanan Publik berfungsi sebagai pusat penyelenggaraan layanan terpadu yang menyediakan berbagai pelayanan administrasi, barang, dan jasa dalam satu lokasi. Dengan konsep ini, pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih cepat, mudah, terjangkau, aman, dan nyaman.
“Prinsip Mall Pelayanan Publik adalah keterpaduan, efisiensi, koordinasi, akuntabilitas, aksesibilitas, dan kenyamanan. Kami berharap dapat menerapkan prinsip-prinsip ini di Buton Tengah untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Kostantinus.
Di Buteng, pembangunan Mall Pelayanan Publik menjadi kebutuhan mendesak dalam mendorong kemudahan berusaha dan peningkatan daya saing daerah, baik di tingkat nasional maupun global.
Dengan adanya MPP, masyarakat akan lebih mudah mengakses layanan administratif, seperti perizinan usaha, pembuatan dokumen kependudukan, hingga pengurusan pajak daerah.
Menurut Pj Bupati, pengembangan MPP juga diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Mall Pelayanan Publik tidak hanya meningkatkan pelayanan publik, tetapi juga mendukung iklim investasi dan usaha yang kondusif di Buteng,” tambahnya.
Percepat Proses Penurunan Stunting
Selain membahas MPP, fokus utama lainnya dari studi tiru ini adalah program percepatan penurunan stunting. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Buton Tengah mencapai 36,8 persen, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang berada di angka 41,6 persen.
Meski demikian, angka ini masih cukup tinggi, menempatkan Buton Tengah sebagai kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi ketiga di Sulawesi Tenggara. Target nasional pada tahun 2024 adalah prevalensi stunting sebesar 14 persen, sementara angka nasional pada 2023 masih berada di level 21,5 persen.
Kunjungan ini melibatkan peran aktif Tim Penggerak PKK Buteng, yang diharapkan dapat menyerap berbagai ilmu dari Surabaya dalam program penurunan stunting. Sebagai kota besar dengan pengalaman luas, Surabaya telah menerapkan berbagai strategi inovatif untuk mengatasi masalah stunting melalui kolaborasi lintas sektor, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan akses gizi dan kesehatan bagi anak-anak dan ibu hamil.
“PKK Buton Tengah memiliki peran besar dalam program percepatan penurunan stunting. Kami berharap mereka dapat mengadopsi keberhasilan Surabaya dan menerapkannya di daerah kami,” ujar Pj Bupati.
Menurut Kostantinus, pengentasan stunting tidak hanya membutuhkan program kesehatan, tetapi juga pendekatan lintas sektor, termasuk pendidikan, ekonomi, dan sosial. Oleh karena itu, keterlibatan seluruh OPD dan masyarakat menjadi sangat penting.
Saat kunjungan di Surabaya rombongan Buteng diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Ikhsan. Dalam sambutannya, Ikhsan menyampaikan bahwa Surabaya terbuka untuk berbagi pengalaman dan inovasi dengan daerah lain.
“Surabaya sering dikunjungi oleh daerah-daerah lain, dan ini menjadi kesempatan bagi kami untuk saling belajar dari kondisi masing-masing daerah. Kami merasa terhormat menerima kunjungan Pj Bupati Buteng beserta rombongan,” ujar Ikhsan.
Ikhsan menjelaskan bahwa Mall Pelayanan Publik di Surabaya dirancang untuk memberikan pelayanan yang terintegrasi dan efisien bagi masyarakat. Selain itu, program percepatan penurunan stunting di Surabaya melibatkan peran aktif PKK, Dekranasda, dan berbagai organisasi masyarakat lainnya. Strategi yang diterapkan meliputi pemberian makanan tambahan bergizi, edukasi bagi ibu hamil, serta pemeriksaan kesehatan rutin bagi balita.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Buteng juga mengunjungi langsung Mall Pelayanan Publik untuk melihat bagaimana pelayanan di sana dikelola. Selain itu, mereka berdiskusi dengan para pejabat terkait peran PKK dan Dekranasda dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk pengentasan stunting.
“Kami berharap kunjungan ini menjadi ajang berbagi pengalaman dan inovasi antara Pemkot Surabaya dan Pemkab Buteng, khususnya dalam pemberdayaan masyarakat, pengembangan ekonomi, serta pengelolaan pelayanan publik,” tambah Ikhsan.
Sebagai kabupaten yang relatif muda, baru berusia 10 tahun, Buton Tengah masih terus belajar dalam mengembangkan tata kelola pemerintahan yang efektif. Menurut Kostantinus, kunjungan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi baru bagi Buteng untuk meningkatkan pelayanan publik dan pembangunan daerah secara keseluruhan.
“Kami masih berusia muda, dan banyak pelajaran yang bisa kami ambil dari Surabaya, khususnya dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik,” ungkapnya.
Rombongan OPD Buteng diminta untuk menggali sebanyak mungkin informasi selama kunjungan ini agar dapat diimplementasikan di daerah. “Kami berharap seluruh OPD yang ikut serta dalam kunjungan ini dapat membawa oleh-oleh berupa ilmu dan pengalaman yang bermanfaat untuk Buteng,” tambahnya.
Dengan adanya kunjungan ini, Pj Bupati Kostantinus Bukide berharap Buton Tengah dapat segera mengimplementasikan berbagai pelajaran yang didapat dari Kota Surabaya. Baik dalam bentuk pembangunan Mall Pelayanan Publik yang terintegrasi maupun program-program inovatif untuk percepatan penurunan stunting.
“Kami optimis bahwa hasil dari kunjungan ini dapat membawa perubahan positif bagi Buton Tengah. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memastikan generasi mendatang terbebas dari masalah stunting,” tutup Kostantinus.
Kunjungan ini merupakan salah satu langkah nyata yang menunjukkan komitmen Buton Tengah dalam meningkatkan pelayanan publik dan kualitas hidup masyarakat. Dengan semangat belajar dan berinovasi, diharapkan Buton Tengah mampu menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera. (Adv)