WAKATOBI, Rubriksultra.com – Ratusan warga Wakatobi menggelar aksi unjuk rasa pada Senin pagi (23/12) memprotes rencana penggantian KM. Sabuk Nusantara 44 (kapasitas GT 2000) dengan KM. Barombong (kapasitas GT 500). Rute aksi dimulai di Pasar Sentra Usuku, Pulau Tomia, dan berlanjut menuju Kantor Camat Tomia, Kantor Camat Tomia Timur, serta Pelabuhan Usuku, tempat kapal KM. Sabuk Nusantara 44 biasa berlabuh.
Massa aksi tergabung dalam Aliansi Rakyat Bersatu Pulau Tomia-Wakatobi, sebagai perwakilan Masyarakat Wakatobi yang merasa keberatan dengan keputusan pemerintah pusat yang tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP-DJPL 690 Tahun 2024.
Keputusan tersebut terkait rencana mengganti kapal besar KM. Sabuk Nusantara 44 dengan kapal yang lebih kecil, KM. Barombong, untuk melayani rute pelayaran antar kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara.
Para pengunjuk rasa menilai bahwa penggantian kapal ini tidak hanya merugikan dari segi kapasitas penumpang, tetapi juga berisiko terhadap keselamatan warga, mengingat kondisi laut Wakatobi yang sering bergelombang besar.
“Kita khawatir KM. Barombong yang lebih kecil tidak mampu menjamin keselamatan dan kenyamanan perjalanan para penumpang,” ujar Korlap Aksi, Muhammad, dalam keterangannya kepada media.
Dia mengatakan tujuan aksi untuk menunjukkan solidaritas masyarakat Wakatobi yang kecewa dan menyayangkan rencana penggantian KM. Sabuk Nusantara 44 tanpa mengkaji dan mempertimbangkan kondisi serta kebutuhan masyarakat.
“Kami mendesak agar Bupati Wakatobi dan PJ Gubernur segera menyampaikan surat resmi kepada Kementerian Perhubungan terkait keberatan masyarakat,” ujarnya.
Rekannya, Febrianto berharap keputusan ini dapat dibatalkan, mengingat kondisi perairan Wakatobi yang sangat tidak mendukung jika kapal besar digantikan dengan kapal yang lebih kecil, seperti KM. Barombong.
Sebagai bentuk penolakan, peserta aksi telah membuat petisi dengan mengumpulkan ratusan tanda tangan di kain putih dan melalui platform Change.org. Petisi ini hingga kini telah mendapat dukungan dari ratusan orang.
Aksi unjuk rasa ini mencerminkan betapa pentingnya KM. Sabuk Nusantara 44 bagi mobilitas dan perekonomian warga Wakatobi.
Aksi ini juga mendapatkan perhatian luas dari berbagai pihak dan diharapkan dapat mempengaruhi keputusan pemerintah dalam memilih kapal yang tepat untuk melayani rute-rute pelayaran di wilayah kepulauan tersebut. (Adm)