BAUBAU, Rubriksultra.com – Polres Baubau menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Anoa 2025 di Lapangan Apel Polres Baubau, Senin 10 Februari 2025.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Baubau, Kompol Dudy Iswari Rasjid, SH, dengan perwira apel Kasat Lantas Polres Baubau, Iptu Andi Burhanudin, SH, dan Komandan Apel Kanit Regident Sat Lantas Polres Baubau, Ipda Tansyar, SH.
Apel gelar pasukan ini dihadiri oleh perwakilan Pj Walikota Baubau, Dandim 1413 Buton, Ketua DPRD Kota Baubau, Ketua Pengadilan Negeri Baubau, Kepala Kejaksaan Negeri Baubau, serta perwakilan dari Polsal Baubau, Subdenpom XIV/3-2 Baubau, Sat Pol PP Kota Baubau, Jasa Raharja Kota Baubau, dan sejumlah perwira serta Kapolsek jajaran Polres Baubau.
Pasukan yang terlibat dalam apel ini terdiri dari 1 pleton Sub Denpom, 1 pleton Posal, 1 pleton Sat Polairud, 1 pleton Sat Samapta, 1 pleton gabungan staf, 1 pleton Sat Lantas, 1 pleton Bhabinkamtibmas, 1 pleton gabungan Polsek, 1 pleton gabungan Sat Intelkam, Sat Reskrim, Sat Narkoba, 1 pleton Sat Pol PP Kota Baubau, dan 1 pleton Dishub Kota Baubau.
Kabag Ops Polres Baubau Kompol Dudy Iswari Rasjid, SH, membacakan amanat Kapolda Sultra yang menyatakan bahwa Operasi Keselamatan Anoa 2025 merupakan bagian dari kalender operasi kepolisian untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas) menjelang Idul Fitri 1446 H.
“Operasi ini juga bertujuan untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Sulawesi Tenggara,” tuturnya.
Dia menekankan pentingnya peningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas guna menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
“Permasalahan di bidang lalu lintas terus berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, ruas jalan, dan kendaraan bermotor. Dampaknya, angka pelanggaran lalu lintas juga meningkat, yang berujung pada kemacetan hingga kecelakaan,” ujarnya.
Operasi Keselamatan Anoa 2025 akan berlangsung selama 14 hari, mulai tanggal 10 hingga 23 Februari 2025, dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Fokus operasi ini adalah tindakan preemtif dan preventif, serta penegakan hukum secara selektif terhadap pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, seperti penggunaan knalpot brong, kendaraan over dimensi, over loading, dan pelanggaran terkait tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) yang tidak sesuai spesifikasi teknis.
Dia juga mengimbau seluruh personel yang terlibat untuk selalu mengutamakan keamanan, keselamatan, dan kesehatan dalam bertugas, serta memedomani prosedur dan aturan yang telah ditetapkan.
“Kepatuhan dan disiplin berlalu lintas adalah bagian dari budaya yang harus dijaga bersama,” tegasnya.
Diharapkan, operasi ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita semua dalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” tutupnya. (adm)