KENDARI, Rubriksultra.com – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Mayjend TNI (Purn) Andi Sumangerukka meresmikan budi daya Maggot di Desa Lahotutu, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe.
“Budidaya Maggot yang dikembangkan Pak Aswan patut ditiru karena inovasi ini memberi dampak ekonomi yang positif,” kata Gubernur Andi Sumangerukka.
Turut hadir menyaksikan seremoni peresmian budidaya Maggot di kediaman Aswan, yakni Ketua DPRD Sultra Laode Tariala, Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio, Bupati Konawe Yusran Akbar, anggota Forkompimda Sultra dan Forkopimda Kabupaten Konawe serta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov Sultra.
Juga hadir Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sultra Arinta Nila Hapsari dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Konawe.
Peresmian budidaya Maggot masih dalam rangkaian mendukung program aksi Quick Win 100 Hari Gubernur Sultra ASR-Hugua.
“Pertama kita meresmikan budidaya Maggot di rumahnya Pak Aswan. Awalnya saya menerima laporan, ternyata memang betul budidaya Maggot berhasil memberikan dampak ekonomi yang positif untuk warga-,” kata Andi Sumangerukka.
Gubernur Sultra bersama Ketua DPRD Sultra, Bupati Konawe, Ketua Tim PKK Sultra serta Ketua Tim PKK Kabupaten Konawe melihat langsung tempat dan proses budidaya Maggot.
“Pak Aswan ini selain memang dia punya hobi dia juga orang yang kreatif. Dia membuktikan bahwa sampah dapat direkayasa menjadi bernilai ekonomi, salah satunya menjadi kursi dan meja. Ini artinya kreatifitas, jadi masyarakat tidak usah khawatir, kalau kita kreatif apa saja dapat bermanfaat, ” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sultra yang juga mantan Pangdam Hasanuddin menyerahkan bantuan modal usaha bagi ibu rumah tangga (Mantu) bagi 50 penerima masing-masing sebesar Rp 2 juta.
Gubernur Sultra, Ketua DPRD Sultra, Bupati Konawe, Ketua Tim Penggerak PKK dan Forkopimda melepaskan bibit lele di kolam budidaya milik Aswan.
Pelaku budidaya Maggot, Aswan mengaku telah merintis budidaya Maggot sekitar 3 tahun lalu.
“Namanya berurusan dengan sampah tentu setiap orang membayangkan bau tidak nyaman. Tetapi berkat ketekunan akhirnya dapat melewati masa-masa sulit hingga mendapat apresiasi banyak pihak,” kata Aswan.
Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, khususnya Gubernur Sultra melalui peran Dinas Koperasi dan Dinas Lingkungan Hidup.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sultra, Andi Makkawaru menjelaskan kolaborasi dengan pelaku budidaya Maggot berjalan sejak tahun lalu.
“Tahun 2024 lalu ada program mengatasi kemiskinan ekstrem. Dua potensi yang dilirik, yakni produksi pupuk dan budidaya Maggot. Kita pilih Maggot karena lahan yang dibutuhkan tidak luas,” kata Andi Makkawaru.
Kategori miskin ekstrem adalah tidak memiliki rumah, tidak punya lahan. Budidaya Maggot dapat memanfaatkan lahan yang sempit dan dalam waktu 21 hari sudah memperoleh penghasilan.
“Maka kita coba Maggot di empat tempat, yakni Konawe Selatan, Konawe, Kota Kendari, dan Muna. Di tempat Pak Aswan berhasil sekitar 80 persen. Kendalanya hanya beberapa ibu rumah tangga yang belum memahami bagaimana itu budidaya Maggot, setelah diperkenalkan bahwa ulat ini sangat bersih,” ujarnya. (adm)