BAUBAU, Rubriksultra.com – Upaya pembinaan kepribadian terus digalakkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Baubau. Salah satunya melalui program Melek Huruf yang menyasar warga binaan yang belum memiliki kemampuan dasar membaca dan menulis.
Kegiatan ini digelar Rabu, 25 Juni 2025, bertempat di ruang perpustakaan Lapas Baubau. Puluhan warga binaan tampak antusias mengikuti kelas yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.00 WITA.
Kepala Lapas Kelas IIA Baubau, Tubagus M Chaidir, A.Md.IP., S.H., M.H, mengatakan, program ini merupakan bagian dari pembinaan kepribadian warga binaan. Tujuannya tak lain untuk memberikan keterampilan dasar baca-tulis kepada warga binaan yang sebelumnya belum memiliki kemampuan tersebut.
“Melalui program ini, kami ingin membekali warga binaan dengan kemampuan literasi dasar sebagai bekal setelah mereka selesai menjalani masa pidana. Harapannya, keterampilan ini bisa membuka peluang baru saat mereka kembali ke masyarakat,” ungkap Tubagus M Chaidir.
Metode pembelajaran yang diterapkan pun cukup variatif dan interaktif. Mulai dari kegiatan membaca bersama, diskusi ringan, hingga latihan menulis yang dipandu langsung oleh petugas pembinaan.
Hasilnya, partisipasi warga binaan cukup tinggi. Mereka menunjukkan semangat belajar serta perilaku yang positif selama proses pembelajaran. Bahkan, kesadaran akan pentingnya kemampuan membaca dan menulis mulai tumbuh di kalangan peserta program.
“Kami bersyukur melihat respon positif dari warga binaan. Ini menjadi indikator bahwa program seperti ini memang sangat dibutuhkan di dalam lapas,” tambah Tubagus.
Sebagai tindak lanjut, pihak Lapas Baubau telah melaporkan pelaksanaan program ini kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjen PAS) Sulawesi Tenggara, guna mendapatkan petunjuk dan arahan lebih lanjut untuk keberlanjutan program di masa mendatang.
Program Melek Huruf ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen Lapas Baubau dalam mendukung hak pendidikan bagi setiap warga binaan, sekaligus sebagai bagian dari proses reintegrasi sosial yang lebih baik. (adm)