BAUBAU, Rubriksultra.com – Komando Distrik Militer (Kodim) 1413/Buton membantah keras tudingan yang dilontarkan Kelompok Pemerhati Keadilan Masyarakat (KPKM) Sultra terkait dugaan keterlibatan oknum TNI dalam penyelundupan kendaraan ilegal di wilayah Baubau.
Dugaan itu mencuat setelah sebuah mobil berstatus agunan milik perusahaan pembiayaan disebut diamankan di lingkungan Kodim.
Namun, Dandim 1413/Buton, Letkol Inf Arif Nofiyanto, S.E, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak sesuai fakta di lapangan.
Menurutnya, mobil yang dipersoalkan dibeli oleh istri seorang anggota Kodim dari seorang kenalan bernama Viki. Saat itu, pembeli meyakini transaksi tersebut sah dan tidak mengetahui adanya masalah pada unit kendaraan.
“Karena mereka sudah saling percaya, tidak ada niat atau indikasi mengetahui bahwa mobil ini bermasalah. Ada bukti transaksi jual beli, dan BPKB dijanjikan akan menyusul,” jelas Letkol Arif.
Ia mengungkapkan, selama empat tahun mobil itu digunakan tanpa kendala, hingga pada 1 Agustus 2025, pihak leasing tiba-tiba menghentikan kendaraan di jalan dan menudingnya sebagai mobil ilegal.
“Pihak leasing kemudian memberitakan secara sepihak dan menyudutkan Kodim 1413/Buton, saya, Dansub, maupun Pasi Intel, seakan-akan kami memegang peran kunci dalam penyelundupan. Ini sangat tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya,” tegasnya.
Letkol Arif menegaskan, pihaknya tidak akan mentolerir jika ada anggota yang terlibat penyelundupan. Namun, ia menilai kasus ini berbeda karena anggotanya justru menjadi korban.
“Penyelundupan itu kalau seseorang tahu barang ilegal lalu bekerja sama untuk menggelapkannya. Dalam kasus ini, anggota saya membeli dalam keyakinan bahwa mobil tersebut sah,” ujarnya.
Ia juga mengkritik tindakan pihak leasing yang melakukan penarikan kendaraan di tengah jalan tanpa dasar hukum yang jelas. Saat ini, Kodim 1413/Buton sedang membantu proses penyelesaian masalah tersebut secara hukum.
“Kalau terbukti ada pelanggaran, kami akan menindak tegas. Tapi kalau anggota kami korban, kami akan membela. Kami berharap rekan-rekan media dapat membantu menyampaikan klarifikasi ini agar masyarakat mendapat informasi yang benar,” pungkasnya. (adm)