LABUNGKARI, Rubriksultra.com – Bupati Buton Tengah, H. Azhari, menegaskan komitmennya untuk memastikan keberlangsungan dan kualitas program Sekolah Rakyat yang saat ini tengah digagas Pemerintah Kabupaten Buton Tengah sesuai arahan pemerintah pusat.
Sebagai bentuk keseriusan, Azhari bahkan memimpin langsung proses wawancara seleksi calon wali asuh dan wali asrama di Aula Lantai 5 Kantor Bupati Buton Tengah. Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Sekolah Rakyat, La Saruji, S.Pd., bersama para peserta seleksi yang berasal dari unsur ASN, P3K, serta P3K paruh waktu.
“Seleksi ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya memastikan bahwa calon wali asuh memiliki komitmen, dedikasi, serta kepedulian terhadap pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu, wawancara dilakukan langsung untuk mengetahui kelayakan setiap calon,” tegas Azhari.
Saat ini terdapat 150 siswa yang membutuhkan pendampingan, terdiri dari 50 siswa SD, 50 siswa SMP, dan 50 siswa SMA. Untuk mendukung itu, Pemkab Buton Tengah telah menyiapkan 15 wali asuh, masing-masing mendampingi 10 anak, serta enam wali asrama yang bertugas menjaga sekaligus membimbing siswa di lingkungan asrama.
Menurut Azhari, para wali asuh dan wali asrama berasal dari kalangan pegawai negeri yang tetap menerima gaji pokok dari Pemda. Sementara itu, tunjangan kinerja akan diberikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) sesuai ketentuan, dengan besaran sekitar Rp3,7 juta per bulan.
“Mereka bukan hanya mengasuh, tetapi juga bagian dari upaya memajukan pendidikan di Buton Tengah. Sebagian besar wali asrama akan tinggal di dalam asrama untuk memastikan anak-anak mendapat pengawasan penuh setiap saat,” jelasnya.
Azhari juga menegaskan, peserta seleksi yang tidak lolos tahun ini masih memiliki peluang untuk dipanggil kembali tahun depan dan diwawancarai ulang, seiring dengan bertambahnya kapasitas siswa setelah pembangunan gedung baru di Desa Balobone rampung. Jumlah peserta didik diproyeksikan meningkat menjadi 100 hingga 200 siswa pada 2026.
Untuk tahap persiapan, Pemkab telah menjadwalkan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh peserta didik pada 22 September 2025, sementara siswa direncanakan mulai masuk asrama pada 26 September 2025.
“Harapan saya, Sekolah Rakyat ini benar-benar berjalan optimal sehingga dapat menjadi model pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Buton Tengah,” tutup Azhari. (adm)






