Hasil Audit BPKP Terbaru Keluar, PDAM Baubau Akhirnya Dinyatakan Sehat

Koordinator Pengawas Bidang Akuntan Negara BPKP Provinsi Sultra, Anto Hendrarto (kiri) bersama Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse (tengah) didampingi Direktur PDAM Kota Baubau, La Ode Ali Hasan (kanan) saat penyerahan hasil audit BPKP, Sabtu 30 Maret 2019.

BAUBAU, Rubriksultra.com – Setelah sepekan melaksanakan audit, akhirnya Badan Pengawas Keuangan Perwakilan (BPKP) Provinsi Sultra menyatakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Baubau masuk kategori sehat.

Hasil audit ini disampaikan langsung Koordinator Pengawas Bidang Akuntan Negara BPKP Provinsi Sultra, Anto Hendrarto kepada Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse didampingi Direktur PDAM Kota Baubau, La Ode Ali Hasan di kantor PDAM Baubau, Sabtu 30 Maret 2019.

- Advertisement -

“Alhamdulillah ini menjadi catatan yang sangat baik dari PDAM Baubau. Khan dalam beberapa tahun terakhir sakit-sakitan, tahun lalu mulai membaik menjadi kurang sehat dan tahun ini sudah dinyatakan sehat,” kata Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse kepada Rubriksultra.com.

Kata dia, audit penilaian yang dimulai pada awal 2019 ini berdasarkan hasil kinerja PDAM sepanjang 2018. Olehnya, atas nama pemerintah Kota Baubau, Ia mengaku sangat mengapresiasi kerja dari PDAM Baubau.

Kategori tertinggi ini, lanjutnya, juga merupakan yang pertama sejak PDAM Kota Baubau berdiri. Makanya kinerja ini harus terus dipertahankan dan sebisa mungkin ditingkatkan.

“Jadi penilaian ini baru saja diberikan BPKP sebagai rapor kinerja PDAM sepanjang 2018, dan sehat disini dalam artian dari sisi administrasi. Sehat juga bukan berarti pelayanan sudah sempurna ya, tidak. Kamipun sadar bahwa dari sisi pelayanan masih butuh banyak pembenahan, itu yang akan kita benahi bersama,” katanya.

Pembenahan itu utamanya terkait durasi pelayanan dan distribusi air kepada masyarakat. Masih banyak pelayanan yang terpaksa harus digilir satu hingga dua kali dalam seminggu.

Selain itu ketersediaan air juga menjadi tantangan dari PDAM. Termasuk kualitas air yang didistribusikan kepada masyarakat.

“Saya minta PDAM Baubau tak berpuas diri hanya karena sudah dinyatakan sehat. Terus bekerja demi pelayanan maksimal kepada masyarakat. Masyarakat juga saya himbau agar tak mempolemikkan kategori sehat ini, karena kategori ini diperoleh dari beberapa aspek penilaian administrasi, dari sisi aspek pelayanan memang kami sadari belum maksimal. Inipun menjadi titik fokus pemerintah untuk terus melakukan pembenahan pada 2019 ini,” pesan La Ode Ahmad Monianse yang juga selaku pembina PDAM Baubau ini.

Baca Juga :  KM Lambelu Rute Baubau di Omisi ke Makassar, Penumpang Sebelumnya bakal Diawasi Ketat

Koordinator Pengawas Bidang Akuntan Negara BPKP Provinsi Sultra, Anto Hendrarto menambahkan terdapat beberapa aspek penilaian sehingga PDAM Baubau dinyatakan masuk kategori sehat pada 2019 ini. Mulai dari membaiknya penyusunan laporan keuangan, pengelolaan SDM atau kepegawaian, dan beberapa indikator lainnya.

“Nah, untuk PDAM Baubau berdasarkan hasil audit sepekan terakhir berhasil mengumpulkan point 3,15. Interval nilai audit itu ada tiga ya, 2,8 keatas itu sehat, antara 2,2 hingga 2,8 itu kurang sehat dan kurang dari 2,2 itu sakit,” katanya.

Meski sudah dinyatakan sehat, namun proses penerbitan laporan masih cukup panjang. Hasil ini masih akan divalidasi oleh pemerintah pusat.

“Jadi ini baru hasil internal kami ya, kami sudah sampaikan seperti itu. Namun untuk laporan resminya tunggu validasi, paling cepat akan diberikan secara resmi usai lebaran nanti,” katanya.

Dengan hasil ini, Anto Hendrarto meminta agar internal PDAM Baubau terus melakukan berbagai inovasi khususnya mengenai penyusunan laporan keuangan. Sebisanya penyusunan laporan bisa diselesaikan sesuai dengan jangka waktu yang diberikan.

“Kalau bisa kebocoran jangan ada lagi kedepan agar nilai ini terus bisa dipertahankan. Khan semua itu kembali ke diri pegawai PDAM semua, karena semua proses itu, pegawai yang melaksanakan,” katanya.

Direktur PDAM Baubau, La Ode Ali Hasan mengaku predikat tertinggi ini merupakan pertama kali diperoleh PDAM Baubau. Olehnya, hal ini menjadi tantangan berat untuk bisa dipertahankan pada tahun berikutnya.

“Kami sangay bersyukur dengan capaian ini. Moga dengan predikat ini bisa menjadi pelecut semangat internal kami untuk terus berupaya agar pelayanan air bersih kepada masyarakat bisa dimaksimalkan,” katanya. (adm)

 

 

Peliput : Sukri

Facebook Comments