BAUBAU, Rubriksultra.com – Torehan prestasi membanggakan kembali dicatatkan pemerintah Kota Baubau. Setelah mendapat predikat terbaik dalam urusan perencanaan pembangunan, kini Kota Baubau tercatat lagi sebagai pengendali inflasi terbaik di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal ini disampaikan Kabag Administrasi Perekonomian Setda Kota Baubau, La Ode Ali Hasan kepada Rubriksultra.com via telepon selularnya, Jum’at 12 April 2019. Kata dia, penghargaan itu diberikan dalam acara Capacity Building Penyusunan Laporan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Rapat Koordinasi Daerah TPID Sultra yang berlangsung di Same Hotel Kendari, pada 9-11 April 2019.
Predikat ini diberikan Gubernur Sultra, Ali Mazi yang diwakili Plt Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Sultra, Yuni Nurmalawati didampingi Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengeluaran Uang Rupiah, Sistem Layanan dan Administrasi Perwakilan Bank Indonesia (BI), Irfan Farulian.
Penghargaaan diterima langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Baubau, Dr Roni Muhtar selaku Ketua Harian TPID Baubau mewakili Wali Kota Baubau, Dr H. AS Tamrin selaku Ketua TPID Baubau.
Atas keberhasilan ini, Sekda Baubau didaulat menjadi pembicara dalam rapat tersebut. Roni Muhtar diminta membeberkan kiat pemerintah Kota Baubau hingga berhasil menekan inflasi didaerah.
Ditanya apa pertimbangan pemerintah provinsi sehingga Baubau pantas diganjar penghargaan tersebut, La Ode Ali Hasan menjelaskan Kota Baubau memiliki posisi strategis sebagai penyokong daerah sekitarnya.
Oleh karena menjadi daerah interland, kata dia, maka ketersediaan komoditi yang diperlukan daerah lain seperti Buton, Buteng, Busel, Butur dan Wakatobi tetap terjaga dengan harga yang relatif stabil.
“Menjadi satu kebanggan bagi masyarakat bahwa pemerintah Kota Baubau kembali ditetapkan sebagai pengendali inflasi daerah terbaik di Sultra. Hasil ini sebenarnya merupakan evaluasi dari tim TPID Baubau sepanjang 2018 kemarin,” katanya.
Selain hasil evaluasi inflasi 2018, ditetapkannya Baubau sebagai pengendali inflasi terbaik juga karena menilik data inflasi pada triwulan pertama 2019. Kota Baubau pada Januari berhasil menekan inflasi hingga angka 0,61 persen, dan berhasil menekan harga pada Februari dengan torehan deflasi sebesar 0,63 dan terus stabil pada Maret dengan angka deflasi 0,10 persen.
“Artinya TPID terus berkomitmen untuk menekan harga komoditi agar tidak tinggi tetapi terus menjaga pasokan agar tetap ada sehingga tak menimbulkan kelangkaan. Mulai dari ketersediaan sayur mayur, ikan dan komoditas lainnya yang seringkali menjadi faktor tingginya inflasi daerah,” katanya.
Termasuk dengan tiket pesawat yang beberapa waktu terakhir menjadi penyumbang inflasi di Kota Baubau. Pemerintah daerah terus memperkuat koordinasi minimal menekan harga dengan menambah rute dan flight penerbangan ataupun menambah armada baru.
La Ode Ali Hasan menambahkan dalam rapat tersebut juga, Sekda Baubau, Roni Muhtar menyampaikan beberapa hal untuk dapat menekan inflasi didaerah. Diantaranya tiap daerah harus dapat mempersiapkan penanganan perencanaan dokumen TPID.
Daerah jangan hanya fokus pada pengendalian inflasi semata. Namun tiap daerah juga harus berupaya untuk mencari cara agar masyarakat bisa menciptakan daya beli yang kuat sehingga peredaran uang tetap berjalan. (adm)
Peliput : Sukri