BAUBAU, Rubriksultra.com- Bantuan bedah rumah kembali digelontorkan kepada sedikitnya 226 penerima manfaat di Kota Baubau. Bantuan ini bersumber dari dua penganggaran dengan total nilai mencapai Rp 4 miliar.
Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Baubau, Muh. Salim melalui Kabid Perumahan, Sumartoyo mengatakan, dua sumber anggaran bedah rumah tersebut berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang perumahan dan APBD Provinsi Sultra. Masing-masing 176 rumah dari DAK dan 50 rumah dari APBD Provinsi.
Bantuan 176 rumah dari DAK berupa peningkatan kualitas atau rehab berat. Masing-masing penerima mendapat bantuan senilai Rp 17,5 juta.
Nilai ini terdiri dari Rp 15 juta untuk bantuan barang atau pengadaan bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang. Lokasi bantuan ini dipusatkan di tiga kelurahan yakni di Kelurahan Lowu-lowu 126 rumah, Lipu 30 rumah dan Tanganapada 20 rumah.
“Lalu dari APBD provinsi Sultra 50 rumah dengan nilai bantuan Rp 20 juta per rumah. Rp 17,5 juta untuk belanja bahan bangunan dan Rp 2,5 untuk upah tukang,” kata Sumartoyo di ruang kerjanya, Jum’at 24 Mei 2019.
Sumartoyo mengaku nilai bantuan pada 2019 ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Dimana nilai bantuan biasanya hanya sebesar Rp 15 juta.
“Jadi kalau DAK biasanya bantuan upah tukang hanya diberikan untuk mereka yang berusia lanjut berdasarkan Juknis tahun lalu. Tapi tahun ini rata, semua sama menerima upah tukang,” katanya.
Ia pun mengaku bila jumlah bantuan pada 2019 ini menurun. Itu disebabkan pada 2018 lalu ada empat sumber anggaran bedah rumah yang diperoleh ditambah dari APBN.
“Tahun lalu ada 650-an, tapi itu empat sumber pendanaan. Tahun ini kita hanya dapat dua. Namun kami tetap mengajukan usulan ke pemerintah pusat sesuai mekanisme karena semua pusat yang menentukan. Jadi kita juga tidak tahu apa permasalahannya sehingga tahun ini tidak dapat,” katanya.
Dikatakan, program ini sudah mulai berjalan. Pihaknya sudah melakukan verifikasi dan perhitungan RAB tahap pertama.
“Dana ini khan tiga tahap pencairannya. Jadi kita upayakan tahap pertama atau 30 persen program rampung pada Juli mendatang,” katanya. (adm)
Penulis : Sukri Arianto