Rapat Bersama Ali Mazi, Luhut Panjaitan Ingin Aspal Buton Digarap

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan rapat bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi di Jakarta Senin 27 Maret 2019. (Istimewa)

KENDARI, Rubriksultra.com- Sumber daya alam yang dimiliki Pulau Buton, Aspal Buton menjadi komoditi menarik dibahas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B Panjaitan saat memimpin rapat bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi di Jakarta, Senin 27 Mei 2019.

Dalam rapat yang turut dihadiri perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Badan Standarisasi Nasional (BSN), BPPT, LIPI serta Kadis ESDM dan Bina Marga Sultra, Luhut tegas meminta agar aspal Buton digarap maksimal.

- Advertisement -

Komitmen ini diambil demi menekan kebutuhan impor bahan baku pembangunan infrastruktur jalan dalam negeri.

“Kita mendorong percepatan pengembangan dan penggunaan aspal Buton untuk pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan,” ucap Luhut saat rapat berlangsung.

Sebagai putra daerah berasal dari Kepulauan Buton, Ali Mazi paham betul potensi dimiliki tanah kelahirannya tersebut. Di hadapan Luhut, politikus NasDem itu pun mengurai keunggulan aspal Buton yang belum diketahui luas oleh publik.

Kata dia, aspal Buton telah melalui uji lapangan. Dari situ diketahui, komoditi andalan salah satu kabupaten tertua di Sultra itu masuk dalam level aspal terbaik dunia. Dimana kandungan deposit dimiliki mencapai 663 juta ton.

Jika diolah hingga 100 tahun, Aspal Buton mampu menghasilkan pundi rupiah hingga Rp 331 triliun.

“Hasil uji tersebut sekarang tinggal menunggu dikeluarkan SNI (Standar Nasional Indonesia) dari perindustrian dan BPPT,” sambung Ali Mazi

Setali tiga uang, kementrian ESDM menilai kualitas aspal Buton tak kalah dengan kualitas aspal impor.

Menilik kebutuhan aspal nasional berkisar 1,3 juta ton hingga 1,7 juta ton pertahun, Kementrian ESDM memperkirakan pengolahan Aspal Buton secara maksimal bisa menekan kebutuhan impor bahan baku infrastruktur jalan nasional hingga hingga 75 persen. Jika dinominalkam nilainya menembus US$ 500 juta pertahun.

Baca Juga :  Risma, Bocah Asal Kabaena Butuh Bantuan untuk Operasi Tumor

Lebih jauh, Luhut meminta agar awal Juni mendatang dilakukan rapat tekhnis mengenai perhitungan berapa kebutuhan impor. Termasuk mendata permintaan aspal dalam negeri.

“Target Pak Luhut dalam kurun waktu 2 tahun aspal Buton telah digunakan seluruh pembangunan infrastruktur jalan di seluruh Indonesia dengan sasaran Indonesia mengurangi signifikan import aspal,” terang Plt Kadis Kominfo Sultra, Saifullah. (adm)

 

 

Sumber : Inilahsultra.com

Facebook Comments