PASARWAJO, Rubriksultra.com – Pengamanan bentrok yang melibatkan dua desa di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus dimaksimalkan. Polres Buton dibeckup langsung Polda Sultra dan Polres Baubau termasuk personil brimob, juga mendapat bantuan personil pengamanan dari TNI.
Yang terbaru, personil Yonif 700 Raider Kodam Hasanuddin juga dikirim ke Buton untuk membantu mengamankan situasi mencekam pasca bentrok yang terjadi pada Rabu 5 Juni 2019 lalu.
Pasukan Yonif 700 Raider Kodam Hasanuddin diberangkatkan, Jum’at 7 Juni 2019 dini hari dengan menggunakan dua kapal perang menuju Pasarwajo. Dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) ini rencananya akan berlabuh di Pelabuhan Banabungi, Jum’at 7 Juni 2019.
“Pangdam Hasanuddin beserta pasukannya akan tiba hari ini. Mereka akan membantu mengamankan situasi dari konflik yang terjadi antar dua desa yakni Desa Sampoabalo dan Gunung Jaya,” kata Gubernur Sultra, H. Ali Mazi sesaat setelah tiba di Buton, Jum’at 7 Juni 2019.
H. Ali Mazi mengaku dirinya dan Kapolda akan mengundang tokoh adat dan tokoh masyarakat antar dua desa yang bertikai itu.
Diharapkan terdapat satu kesepahaman dan komitmen yang sama agar kejadian seperti ini tak terjadi lagi dimasa mendatang.
“Masalah ini sebenarnya hanya salah paham saja. Leluhur masyarakat di Sultra itu beradab dan berbudaya dan untuk membangun daerah ini tidak dengan cara kekerasan,” katanya.
Bupati Buton, La Bakry menambahkan bentrok yang terjadi antara Desa Sampoabalo dan Gunung Jaya saat ini adalah kejadian yang luar biasa. Pun begitu, ada rona penyesalan dari warga dua desa atas kejadian ini.
Ia mengaku rona penyesalan itu terpancar dari wajah warga saat dirinya bersama Kapolda turun langsung kelapangan.
Kata dia, untuk membantu pengamanan di dua desa yang bertikai, Pangdam Hasanuddin akan mengirim bantuan dan direncanakan tiba hari ini. Kedatangan pasukan itu juga sekaligus melakukan rencana rekonstruksi. (adm)
