BURANGA, Rubriksultra.com- Keputusan enam kepala keluarga (KK) di Kabupaten Buton Utara (Butur) untuk berhenti menjadi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) patut diacungi jempol. Tak ingin terus-terusan bergantung dari bantuan pemerintah, enam keluarga di Butur ini memilih mundur.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Buton Utara, Alman mengatakan, enam keluarga tersebut baru beberapa tahun menjadi penerima PKH. Namun mereka memilih mundur lantaran telah mampu membiayai kebutuhannya sehari-hari.
“Alasan mereka karena merasa sudah mandiri. Mereka lebih baik memilih mundur ketimbang harus terus-menerus menerima bantuan pemerintah,” kata Alman kepada awak media, Rabu 10 Juli 2019.
Alman mengaku sangat mengapresiasi langkah enam keluarga di Butur yang memilih mundur dari PKH ini. Sebab masih banyak keluarga di Butur yang tergolong keluarga miskin.
Angka kemiskinan di Butur pada 2018 tercatat sebesar 14,93 persen dari jumlah penduduk atau sebanyak 9.381 jiwa. Sedang berdasarkan hasil penilaian untuk keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) hanya sebanyak 3.632 keluarga.
Alman menjelaskan, proses perekrutan anggota PKH berdasarkan dari data hasil musyawarah desa atau kelurahan. Dari data ini, Dinas Sosial Butur lalu menginput data itu melalui aplikasi berbasis online.
Data hasil verifikasi tim dinas teknis akan divalidasi tim pendamping PKH setiap triwulan. Pendamping PKH ini di SK-kan langsung dari pihak Kementrian Sosial.
“Kewenangan kami hanya melakukan monitoring dan evaluasi setiap validasi data dari tim PKH ini,” katanya.
Ia mengaku, selaku Pelaksana Program Keluarga Harapan (PPKH) Dinas Sosial Kabupaten Buton Utara bersama pendamping PKH akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi. Dengan begitu, keluarga penerima manfaat (KPM) dari bansos PKH ini kedepan akan banyak yang tergraduasi atau sudah bisa mandiri. (adm)
Penulis : Ilham