LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Bupati Buton Tengah (Buteng), H. Samahuddin memastikan fasilitas perkantoran akan dibangun pada tahun keempat pemerintahannya atau 2020 mendatang. Kepastian ini untuk menjawab berbagai isu sentral pembangunan yang beredar dimasyarakat.
“Perkantoran tetap akan kami prioritaskan. Mulai membangun 2020,” kata H. Samahuddin ditemui di kediamannya, Rabu 25 Juli 2019.
Pada 2018 lalu, pihaknya telah membuka jalur jalan untuk akses perkantoran ini. Lalu 2019, perencanaan pembangunan akan dimatangkan.
H. Samahuddin mengaku beberapa waktu lalu, konsultan telah didatangkan untuk melihat dan memeriksa lokasi pembangunan. Hasil pengecekan lokasi ini akan dituangkan dalam dokumen perencanaan.
La Ramo, sapaan akrab H. Samahuddin ini menjelaskan, pembangunan perkantoran akan dilakukan bertahap. Hal itu disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
“Begini, bukan satu kali membangun ya, tapi bertahap. Dalam satu tahun itu satu atau dua kantor yang akan dibangun. Karena keuangan daerah harus juga memperhatikan kebutuhan masyarakat dan juga birokrasi. Artinya harus seimbang,” katanya.
Apalagi, kata dia, akses jalan belum semua tuntas. Olehnya, alokasi anggaran pembangunan harus disesuaikan dengan kebutuhan yang menjadi prioritas untuk masyarakat.
Pun demikian, Ia belum bisa merinci nama gedung kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dibangun pertama. Namun, Ia memastikan gedung OPD yang akan dibangun adalah gedung yang berkaitan langsung dengan pelayanan masyarakat.
Terkait lahan pembangunan, orang nomor satu di Buteng ini mengaku seluruhnya sudah tak ada masalah. Gedung OPD ini akan ditempatkan dibeberapa daerah seperti Nepa Mekar, Lolibu, Langkomu, One Waara dan Wadiabero.
“Tapi untuk One Waara dan Wadiabero saya belum bisa sebut. Karena akses jalan disana belum terbentuk,” katanya.
Sedang untuk kantor bupati, lanjutnya, akan dibangun diatas gunung di Labungkari. Namun saat ini masih difokuskan untuk pembukaan jalan.
“Kita buka jalan dulu kalau untuk pembangunan kantor bupati. Jangan kita bangun kantor salah-salah, karena jantung pemerintahan itu ada disana. Perencanaannya harus benar-benar matang,” katanya. (adm)
Penulis : Sukri Arianto