Pemkab Wakatobi Rehabilitasi Delapan Dermaga Sekaligus

Salah satu dermaga di Kaledupa yang tengah dalam tahap pembenahan. (FOTO KURNIAWATI)

WAKATOBI, Rubriksultra.com- Bupati Wakatobi, H. Arhawi dan Wakilnya, Ilmiati Daud berkomitmen mewujudkan pembangunan sesuai Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Pasangan inipun sukses membenahi atau merehabilitasi delapan dermaga sekaligus.

Tidak tanggung-tanggung, delapan dermaga yang tengah dalam tahap pembenahan ini menggunakan tiga jenis sumber pembiayaan. Dominan bersumber dari anggaran pusat (APBN), APBD Provinsi Sultra dan APBD Kabupaten Wakatobi.

- Advertisement -

Rehabilitasi yang dibiayai dari APBN berjumlah lima dermaga. Diantaranya dermaga Pangulubelo, dermaga penyeberangan feri Ollo Selatan Kaledupa, dermaga penyeberangan Kollo Soha Tomia, dermaga penyeberangan Makoro Binongko, dan dermaga Buranga Kaledupa.

Dari APBD Provinsi Sultra hanya satu dermaga yakni dermaga Numana di Desa Liya One Melangka. Sedang dari APBD Kabupaten Wakatobi ada dua dermaga, yakni dermaga Wanci dan dermaga Ambeua.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wakatobi, Hariadin mengungkapkan, delapan dari sebelas dermaga laut yang sedang dibenahi itu merupakan pelabuhan skala regional dan lokal. Kesemuanya masuk kategori pelabuhan pengumpan, pengumpul dan penyeberangan.

“Pembenahan dermaga laut di Wakatobi sangat penting. Apalagi Wakatobi telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu dari sepuluh daerah yang bakal dijadikan Bali baru di Indonesia,” kata Hariadin di Wangi-Wangi, Jumat 9 Agustus 2019.

Terlepas dari itu, kata Hariadin, pembenahan delapan dermaga sangat penting dimana pemimpin daerah telah menetapkan visi menjadikan Wakatobi sebagai kabupaten maritim yang sejahtera dan berdaya saing. Olehnya, dermaga laut perlu pembenahan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.

“Sebagai kawasan pariwisata nasional dan penggerak ekonomi sesuai visi kabupaten maritim yang sejahtera dan berdaya saing, maka seluruh dermaga di Wakatobi yang masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan (RIP) perlu peningkatan dan perhatian seluruh stakeholder,” ucap Hariadin. (adm)

Baca Juga :  DPRD Wakatobi Godok 10 Raperda yang Dinilai Penting

Penulis: Kurniawati

Facebook Comments