Jurnalis Baubau Ikuti Pembekalan Cek Fakta di Internet yang Digelar Google

Trainer Google News Initiative, AJI Indonesia dan Internews, Zainal.A Ishaq saat membawakan materi dalam pelatihan cek fakta yang diikuti jurnalis di Kota Baubau di Aula Metro Entertaint, Senin 26 Agustus 2019.

BAUBAU, Rubriksultra.com – Sejumlah wartawan atau jurnalis dari berbagai media di Baubau mendapat kesempatan mempelajari cara mengecek fakta informasi dari internet. Kesempatan itu diperoleh melalui pelatihan cek fakta yang diselenggarakan Google News Initiative, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan Internews di Metro Entertaint, Senin 26 Agustus 2019.

Pelatihan cek fakta di Kota Baubau ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan di Kota Kendari. Pelatihan ini sukses terselenggara di Baubau berkat inisiatif media cyber Rubriksultra.com.

- Advertisement -

“Peserta kegiatan ini berasal dari beberapa media di Sultra. Pelatihan ini merupakan yang kedua kita adakan di Baubau dan diinisiasi Rubriksultra.com,” kata Zainal.A Ishaq selaku trainer cek fakta yang diselenggarakan Google News Initiative, AJI Indonesia dan Internews.

Kegiatan ini, kata dia, akan diselenggarakan selama dua hari mulai 26 hingga 27 Agustus 2019. Selama kegiatan, jurnalis di Baubau akan dituntun menggunakan tools Google untuk verifikasi cek fakta.

“Tujuan pelatihan ini adalah memberikan berbagai pengetahuan tentang jurnalis soal verifikasi informasi. Apalagi verifikasi ini khan pekerjaan utama jurnalis,” ungkapnya.

Zainal.A Ishaq yang juga sebagai Ketua AJI Kendari ini menambahkan melalui pelatihan tersebut, pengetahuan jurnalis akan ditingkatkan secara teknis dengan menggunakan teknologi dan tools (alat-alat) yang disiapkan oleh google untuk melakukan verifikasi. Utamanya verifikasi informasi yang bersumber dari internet baik verifikasi waktu, lokasi dan informasinya.

“Misalnya kita banyak menggunakan platform media sosial untuk memperoleh informasi, contoh sederhana di instagram, twitter atau facebook. Kita bisa mengetahui informasi sebenarnya dari unggahan yang patut diverifikasi kebenarannya, kapan postingan itu diunggah oleh si pengunggah dan kita juga bisa membedakan mana akun asli dan akun palsu,” katanya.

Baca Juga :  Terpidana Kasus Korupsi Pasar Palabusa Ditahan

Bahkan lebih teknis, jurnalis bisa membuktikan video asli dengan video yang sudah diedit dan diubah konteksnya. Begitu pula dengan foto, bisa dibuktikan siapa yang pertama mengunggah termasuk yang menggunggah terakhir dan bisa dibedakan antara foto yang sudah diedit atau tidak.

“Jadi pelatihan ini sangat penting karena berkaitan dengan prinsip kerja jurnalis, apalagi itu tadi, verifikasi itu khan kewajiban dalam jurnalisme. Celakanya kalau sumber informasi itu kita peroleh dari internet lalu kita tidak bisa verifikasi kebenarannya. Nah dengan pelatihan ini, kita bisa tahu alat apa yang bisa kita gunakan untuk memverifikasi informasi yang bersumber dari intrnet itu,” tandasnya.

Direktur Rubriksultra.com, La Ode Aswarlin sangat berterima kasih atas kesediaan trainer cek fakta yang diselenggarakan Google News Initiative, AJI Indonesia dan Internews untuk berbagi ilmu dengan insan pers di Baubau.

Pelatihan ini, kata dia, sangat penting agar jurnalis bisa mengedepankan verifikasi informasi dan bisa menghasilkan karya jurnalistik yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Bagi teman-teman jurnalis di Baubau silahkan pergunakan kesempatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan menggali informasi sedalam-dalamnya. Verifikasi itu sangat penting, karena hal itu sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu peka dan tidak mudah termakan berita bohong atau hoax,” katanya.

Salah satu jurnalis di Baubau, LM Arianto sangat mengapresiasi terselenggaranya pelatihan ini. Ia mengaku banyak ilmu yang didapatkan selama mengikuti kegiatan.

“Sangat membantu kerja-kerja kita sebagai jurnalis. Paling tidak kita mengetahui bagaimana cara menggunakan tools Google untuk mengecek kebenaran informasi yang kita peroleh dari internet. Ini sangat berguna menyaring berita bohong atau hoax dimedia sosial yang banyak beredar dimasyarakat,” katanya. (adm)

 

Penulis : Sukri Arianto

Facebook Comments