WAKATOBI, Rubriksultra.com- Momentum penyelenggaraan event budaya Festival Bharata Kaledupa (FBK) 2019 tak disia-siakan masyarakat setempat. Bukan hanya pagelaran seni budaya, namun ajang titik kumpul masyarakat baik yang berada di Pulau Kaledupa maupun diperantauan dimanfaatkan dengan melestarikan hutan mangrove di daerah itu.
Camat Kaledupa Selatan, La Salamah mengungkapkan, masyarakat pulau Kaledupa membangun komitmen penuh untuk melestarikan hutan mangrove yang tumbuh di daerah pasang surut (kawasan pinggiran pantai).
Kata dia, penanaman bibit mangrove ini merupakan rangkaian kegiatan kegiatan Festival Barata Kaledupa tahun 2019. Penamanan bibit ini disepakati dilaksanakan dihari kedua.
“Sebelum pelaksanaan prosesi adat Henauka Nu Wowine, kita sepakat untuk melakukan penanaman pohon mangrove terlebih dahulu” ungkap La Salama disela-sela penanaman pohon Mangrove di Kaledupa Selatan, Rabu 18 September 2019.
Menurutnya, penanaman mangrove ini bertujuan demi menjaga lingkungan ekosistem wilayah pesisir. Olehnya, pihaknya juga melibatkan generasi muda khususnya ditingkatan siswa-siswi untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan.
“Kita libatkan siswa-siswi SMA dan SMP agar mereka bisa memahami dan sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan seperti ini. Bibit mangrove kita sediakan sebanyak 1.000 pohon dan alhamdulillah tertanam semuanya,” ujarnya.
Hadirnya hutan mangrove ini, lanjut La Salamah, sangat berperan menjaga garis pantai agar tetap stabil. Mengingat kehadiran populasi pohon dan semak yang ada pada hutan mangrove tersebut dapat melindungi tepian pantai dari terjangan ombak yang berpotensi menghantam dan merusak bibir pantai.
“Hutan mangrove berperan penting dalam kehidupan manusia khususnya di Kaledupa. Sudah selayaknya masyarakat dan berbagai elemen mendukung dan berpartisipasi dalam gerakan pelestarian lingkungan hidup demi kemaslahatan bersama,” tutupnya. (adm)
Peliput: Kurniawati
