
BATAUGA, Rubriksultra.com- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Buton Selatan (Busel) menyasar pemilih pemula dalam program Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif bertajuk “Bawaslu Busel Goes To School”, Kamis 19 September 2019. Program ini dilaksanakan di tiga sekolah di Kabupaten Busel, yakni SMA Negeri 1 Batauga, SMA Negeri 2 Batauga, dan SMA Negeri 3 Batauga.

Ketua Bawaslu Busel, Mahyudin menjadi pembicara di SMA Negeri 2 Batauga. Dalam pertemuan itu, Wahyudin mengatakan bila program ini sebagai sarana pendidikan politik sejak dini bagi pemilih pemula. Pemilih pemula diharap untuk benar-benar memahami hak pilihnya sebagai pemilih dan berperan aktif dalam mengawasi jalannya pemilu.

“Pembangunan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat akan datang apabila pemimpin yang dilahirkan berkualitas,” pesan Ketua Bawaslu Busel, Mahyudin kepada siswa.

Melalui sosialisasi ini, pemilih pemula diharap mampu menjadi generasi yang cerdas dalam menyalurkan suara. Turut berkontribusi positif untuk memilih pimimpin dengan visi misi yang mumpuni demi pembangunan daerah.

Mahyudin menegaskan agar masyarakat tak perlu takut melaporkan bila ada indikasi pelanggaran pemilu ke Bawaslu Busel. Ia menjamin keamanan dan status masyarakat akan dirahasiakan.

Program ini akan terus diaktifkan apabila mendapat respon baik dari lingkungan sekolah maupun masyarakat pada umumnya. Sebab kesadaran dan partisipasi pengawasan dari masyarakat menjadi pilar penting dalam mewujudkan demokrasi yang utuh.

Sosialisasi serupa juga digelar di SMA Negeri 3 Batauga.

Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Busel, Hastun bertindak sebagai pembawa materi.

Kata Hastun, langkah ini sebagai wujud agar pengawasan Bawaslu pascapemilu 2019 terus berjalan.

Hal ini juga sebagai bentuk kampanye pengawasan program Bawaslu untuk menyongsong Pemilu selanjutnya. Harapannya, masyarakat lebih siap secara psikologis.

Bercermin dari pemilu sebelumnya, kata Hastun, tidak sedikit pelanggaran itu diakibatkan dari ketidaktahuan sehingga informasi pemilu dan pengetahuan merasa perlu dilakukan lebih dini agar tercipta pemilu yang bersih di Kabupaten Busel lima tahun kedepan.

Sekolah selanjutnya yang menjadi pilot project Bawaslu Busel menyasar pemilih pemula adalah siswa SMA Negeri 1 Batauga.

Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Busel, Rosni dipercaya menjadi pembicara di SMA Negeri 1 Batauga.

Dihadapan seluruh siswa, Rosni menitik beratkan nilai kejujuran.

Menurutnya, bila kejujuran ditanamkan sejak dini untuk pemilih pemula maka dengan sendirinya akan secara sadar menolak praktek politik uang yang menjadi momok yang merongrong demokrasi di Indonesia.

Rosni berharap besar pemilih pemula bisa tumbuh enjadi garda masyarakat yang secara sadar mau melaporkan tindak pelanggaran pemilu. Apalagi persentase keterlibatan masyarakat untuk melaporkan pelanggaran masih sangat kecil berdasarkan Pemilu 2019 lalu. (***)