BAUBAU, Rubriksultra.com- Tidak banyak yang tahu menggoyang kendaraan saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) ternyata berbahaya. Kebiasaan ini, banyak dilakukan pengguna kendaraan agar tangki cepat terisi penuh. Tapi harus waspada, ternyata dapat memicu kebakaran.
Sales Executive Retail Wilayah XII Pertamina, Wahyudi mengatakan, ada hal yang selama ini dilakukan oleh konsumen yang sesungguhnya tak perlu. Semua itu hanya sebatas sugesti atau kebiasaan saja. Contohnya, saat isi BBM konsumen merasa perlu menggoyang-goyangkan mobil bahkan motor.
“Saya pernah bertanya pada seorang pekerja swasta, mengapa saat isi BBM kendaraan digoyang-goyang. Konsumen itu menjawab biar lebih cepat penuh. Dan, itu logis karena cairan mengisi ruang kosong,” katanya seperti dikuti di Tribunnews.
Menurut Wahyudi, menggoyang kendaraan itu berpotensi untuk menimbulkan kebakaran karena ujung nosel besi ketemu dengan ujung tangki. Ada yang namanya listrik statis. Dua titik yang berbeda muatan, ketika ada beda muatan, ada loncatan listrik yang tidak bisa dilihat. Saat loncat ada percikan api dan itu berpotensi menimbulkan kebakaran meski kecil potensinya.
Wahyudi mengungkapkan, sifat dari uap BBM itu tidak langsung pencar ke udara. Tangki kendaraan itu posisinya di bawah kaca atau posisi di pinggang. “Kumpulan uap BBM berada di area bawah. Ketika ada percikan api bisa menyebabkan kebakaran,” katanya.
Wahyudi menjelaskan tiga hal penyebab kebakaran, pertama oksigen. Selama ada oksigen maka api bisa muncul. Kedua, ada bahan bakar, bisa apa saja, kertas, dan lainnya, BBM dan semua dalam bentuk uap. Ketiga, sumber api. Sumber api itu itu panas, tidak harus dalam bentuk percikan, tidak harus dalam bentuk api tapi bisa dalam sumber panas. “Mesin kendaraan juga sumber api. Mesin Kendaraan terjadi pembakaran sehingga berbahaya mengisi BBM saat mesin dalam posisi hidup,” tambahnya.
Selain pada kendaraan, kebiasaan mengisi BBM di SPBU dengan jeriken plastik juga akan menimbulkan beda muatan karena nosel itu besi dan jeriken plastik. Maka beda muatan makin besar saat diisi ke jeriken plastik memungkinkan terjadinya loncatan api. Karena itu disarankan kepada konsumen memakai jeriken besi atau pakai drum.
Akademisi dari Universitas Negeri Nusa Cendana (Undana), Dr. Oktovianus Nawa Pau mengatakan, menggoyang- goyangkan kendaraan saat pengisian BBM di SPBU merupakan kebiasaan saja. Kenyataannya kata Nawa Pau, tidak berdampak secara teknis. Hanya karena dilakukan sejak dahulu kala sehingga dianggap bermanfaat. “Sesungguhnya tidak,” katanya. (net)