Pendaftar Rusun ASN di Baubau Masih Kurang

Yulia Widiarti

BAUBAU, Rubriksultra.com- Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkot Baubau yang belum memiliki hunian bisa menempati rumah susun (Rusun) khusus ASN dibilangan jalan raya Palagimata. Dari 50 unit yang disediakan, masih tersisa kurang lebih 10 unit yang belum memiliki tuan.

“Masih kurang sekitar 10 lagi. Saat ini baru sekitar 40-an ASN yang mendaftar dari 50 unit yang disediakan,” kata Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Baubau, Yulia Widiarti diruang kerjanya, baru-baru ini.

- Advertisement -

Kata dia, antusiasme ASN untuk menghuni rusun tersebut sebenarnya tinggi. Hanya saja kebanyakan mereka belum terlalu melihat secara langsung.

“Perkiraan mereka (ASN) rusun itu seperti rusunawa di Kotamara, padahal sangat jauh berbeda. Kita sudah pernah panggil dan sosialisasikan melalui publikasi, salah satunya dimedia massa bahwa fasilitasnya lengkap. ASN itu tinggal masuk saja,” katanya.

Selain itu, kebanyakan ASN juga berpikir bahwa rusun itu nantinya menjadi kepemilikan. Dalam artian ASN yang menghuni rusun mencicil unit dalam jangka waktu tertentu.

“Jadi rusun ini bukan kepemilikan karena tidak ada istilah mencicil di rusun ini. Kalaupun ada nominal yang ditarik itu bukan sewa, melainkan iuran untuk kebutuhan didalam rusun seperti menggaji keamanan, cleaning servis, pengelola dan lain-lain,” jelasnya.

Iuran ini nantinya terlebih dahulu masuk ke kas daerah sebagai PAD. Setelah itu baru diusulkan ke DPA dinas teknis pada 2020 untuk mengalokasikan gaji petugas didalam rusun itu.

Yulia Widiarti mengaku walau berbentuk rusun tapi tiap unit bertipe 36. Setiap unit dibagi dalam beberapa ruangan seperti ruang tamu, dua kamar tidur, kamar mandi dan dapur.

ASN juga tak perlu repot memikirkan peralatan rumah tangga saat hendak tinggal. Pasalnya, setiap unit rusun sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti sofa, ranjang hingga lemari.

Baca Juga :  Meriahkan HPN 2020, Rombongan PWI Baubau Bertolak ke Banjarmasin

“Fasilitasnya sudah lengkap. Saat ini malah kita usulkan lagi untuk pembangunan pagar untuk keamanan penghuni rusun ASN itu,” katanya.

Ditanya kapan rusun ini akan difungsikan, Yulia Widiarti mengaku saat ini pihaknya masih menunggu jadwal launcing. Sebab rusun ini masih merupakan aset dari Kementerian PUPR melalui Satker Propinsi Sultra.

“Kita tinggal menunggu saja kapan bisa launching. Kalau sudah ada kepastian, maka sudah bisa diaktifkan. Apalagi khan semua fasilitasnya sudah siap begitu,” tandasnya. (adm)

Penulis : Sukri Arianto

Facebook Comments