KENDARI, Rubriksultra.com- Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Ali Mazi resmi membuka Festival Seni Qasidah Berskala Besar II tingkat Provinsi Sultra, Kamis 28 November 2019.
Pembukaan disaksikan langsung Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Sultra, Agista Ariany serta para tamu undangan.
Festival yang mengangkat tema “Semarak seni dan budaya islam melalui harmonisasi nada” ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda melalui seni yang berlandaskan nilai-nilai ajaran agama.
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan, gema seni qasidah akhir-akhir ini mulai berkurang dalam kehidupan masyarakat. Hal itu disebabkan kuatnya pengaruh budaya modern dan globalisasi.
“Ini menjadi salah satu faktor penyebab kurangnya minat masyarakat akan tradisi budaya islam khususnya di Sultra,” katanya.
Olehnya, kehadiran dan eksistensi seni qasidah ini diharap menjadi media sehingga dapat berperan penting dan strategis dalam memberikan ruang bagi masyarakat.
“Khususnya para generasi muda untuk menyalurkan minat dan bakatnya di bidang seni dan budaya yang berlafalkan nilai-nilai agama. Lagu-lagu qasidah mengandung unsur ajakan dan nasehat bagi masyarakat sesuai tuntunan ajaran agama,” jelasnya.
Ali Mazi berharap besar gelaran seni budaya islam ini mampu menjadi benteng dan perisai terhadap pengaruh budaya barat yang dikhawatirkan dapat mendegradasi orientasi di masyarakat.
Melalui seni qasidah ini juga diharapkan mampu menjadi daya dorong yang kuat bagi terwujudnya generasi bangsa yang beriman, bertakwa dan berakhlakul qarimah.
“Saya selaku pimpinan pemerintah Provinsi Sultra sangat menyambut baik terlaksananya kegiatan festival seni qasidah ini. Besar harapan saya kegiatan ini dapat menjadi wahana untuk terus menghidupkan seni budaya islam di masyarakat, khususnya dikalangan generasi muda,” katanya.
Kegiatan festival seni qasidah ini juga, kata Ali Mazi, sebagai momentum untuk memperkuat silaturahmi baik antara pengurus Lasqi Provinsi dan pengurus Lasqi kabupaten/kota se-Sultra.
“Atas terselenggaranya festival qasidah ini saya menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat dan berpatisipasi, khususnya kepada DPW Lasqi Sultra yang telah merancang, mempersiapkan sehingga kegiatan festival seni ini dapat dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Orang nomor satu di Sultra ini percaya festival seni qasida ini dapat menumbuhkan minat dan kecenderungan masyarakat terhadap keseimbangan dalam meningkatkan budaya islam melalui seni.
Olehnya, Ia meminta penyelenggaraan festival seni qasidah jangan hanya dimaknai sebagai event lomba semata. Akan tetapi dijadikan salah satu kegiatan strategis dengan pembinaan dan pengembangan seni budaya islam.
Ketua Umum DPW LASQI Sultra, Agista Ariany berharap agar festival ini jangan hanya dimaknai sebagai formalitas acara seromonial belaka. Namun sebagai upaya dalam melakukan pembinaan kerohanian umat islam khususnya bagi generasi muda.
“Saya akan berupaya untuk Lasqi ke depan lebih maju dan lebih baik bukan saja pada aspek prestasi akan tetapi juga pada dalam membangun karakter generasi muda yang memiliki jiwa kreatif dan inovatif di dalam menghasilkan karya seni dan budaya yang lebih baik,” ujarnya.
Untuk itu, Ketua TP. PKK Sultra ini berharap kepada semua peserta kabupaten kota dapat menampilkan seni musik islami qasidah dengan baik, supaya dapat membangkitkan kembali grup musik islami di Sultra.
“Saya berharap kepada para peserta lomba agar dapat meningkatkan sportifitas sehingga festival ini akan menghasilkan para juara yang berkualias, dan dapat mengharumkan Sultra diajang nasional,” tutupnya.
Kegiatan festival seni qasidah ini direncanakan digelar selama lima hari mulai pada 28 November sampai 2 Desember 2019. Kegiatan diikuti 17 kabupaten/kota se-Sultra dengan jumlah peserta kurang lebih 700 orang. (adv)