KENDARI, Rubriksultra.com- Bakal calon (Balon) Bupati Buton Utara (Butur), Muh. Aswadi Adam berkomitmen memajukan sektor pertanian. Salah satunya padi varietas Inpari 39 Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Keseriusan Aswadi mengembangkan sektor pertanian dibuktikan dengan melakukan panen raya padi varietas Inpari 39 di Desa Ronta, Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara, Minggu 1 Desember 2019 lalu.
“Saya berjanji akan menggenjot program pertanian ketika terpilih di Pilkada 2020 nanti. Selain itu juga saya akan mengupayakan agar pemerintah daerah bisa terlibat langsung dalam pembelian hasil pertanian warga,” kata Muh. Aswadi Adam saat ditemui disalah lokasi di Kendari, Senin malam 2 Desember 2019.
Ketua Gempur Butur ini telah membantu petani di Desa Ronta dalam melakukan penangkaran padi. Meskipun kondisi saat ini wilayah Butur dilanda musim kemarau.
Hasil panen padi, lanjut mantan Pimpinan Cabang BRI Taliabo ini, cukup memuaskan. Dalam satu hektar lahan bisa menghasilkan 7 sampai 8 ton gabah kering.
“Sebenarnya bantuan bibit padi saya salurkan kepada petani 12 hektare. Namun banyaknya kendala dan serangan hama, sehingga hasil panen sebanyak 7 hektare dengan perkiraan hasil panen mencapai angka 56 ton,” ujarnya.
Aswadi mengaku bantuan pengangkaran padi yang diberikan kepada petani murni dari dana pribadi. Semata-mata hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sektor pertanian.
“Petani hanya melakukam penangkaran dan pembibitan, nantinya hasilnya akan kami beli kembali dengan harga Rp 6.500 perkilogram. Saya juga sudah melakukan komunikasi dengan tim dari pertanian, bahkan kita sudah melirik daerah lain dan negara luar untuk menjualnya,” ungkapnya.
Alasannya membantu para petani, terang Aswadi, karena varietas ini mampu bertahan hidup meskipun di musim kemarau. Bahkan gabah yang dihasilkan dalam satu hektar juga cukup besar. Jika pemerintah daerah ingin membantu petani, mereka tinggal melibatkan perusahaan daerah untuk membeli hasil panen dari petani itu.
“Pemerintah daerah harus sudah punya relasi yang siap mengambil hasil padi yang dibeli dari petani itu. Dari hasil penjualan padi ini saja, saya yakin bisa mensejahterakan masyarakat petani dan pemerintah bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar,” jelasnya.
Menurut dia, potensi penghasilan petani dalam menanam dan mengembangkan padi di Buton Utara cukup menggiurkan. Bahkan lahan yang berpotensi untuk penanaman padi sekitar 2.400 hektare.
“Saya hitung-hitung 2.400 hektare ini, penghasilan yang akan didapatkan petani bisa mencapai miliaran rupiah. Coba kita bayangkan ini hanya padi, belum lagi dengan sektor lainnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, pembangunan sektor pertanian memang tidak pernah terlepas dengan upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
“Sektor pertanian harus kita jaga dan kembangkan untuk mendukung para petani, karena didalamya merupakan ruang ekonomi rakyat dan tanpa mengesampingkan sektor-sektor lainnya,” tutupnya. (adm)
Penulis : Ilham