LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Wujud gerbang islami sebagai entitas masyarakat Buton Tengah (Buteng) kini sudah berdiri kokoh nan megah. Gerbang ini mencerminkan kebudayaan masyarakat Buteng yang kental akan nuansa islami.
Pembangunan gerbang islami ini merupakan buah pikiran Bupati dan Wakil Bupati Buteng, H. Samahuddin-La Ntau. Digagas sejak 2018 lalu, pembangunan gerbang akhirnya tuntas pada 2019 ini.
“Pembangunan gerbang islami ini dimulai pada 2018 lalu. Penganggaran pembangunan bersumber dari APBD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) senilai Rp 5 miliar yang dikucurkan secara bertahap,” kata Bupati Buteng, H. Samahuddin baru-baru ini.
Kata orang nomor satu di Buteng ini, Pemerintah Kabupaten Buteng juga ikut menganggarkan pembangunan gerbang ini sebagai wujud komitmen pembangunan kepada masyarakat. Penganggaran melalui APBD Buteng dikhususkan untuk tahap finishing senilai Rp 2 miliar.
“Jadi ini adalah bentuk kerjasama dan hasil koordinasi yang apik antara pemerintah Provinsi Sultra dan Kabupaten Buteng. Istilahnya ada sharing dana antara keduanya,” katanya.
Gapura islami yang dibangun dibilangan Wamengkoli ini menjadi tanda bahwa pengunjung telah menginjakkan kaki di tanah Buteng yang agamis.
“Gapura ini sekaligus menjadi simbol entitas daerah, wajah Buteng. Kenapa saya bangun gapura islami ini?. Sebab Buteng ini punya banyak ulama, masyarakatnya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai islam. Itulah alasan gerbang ini dibangun bernuansa islam,” kata H. Samahuddin.
Orang nomor satu di Buteng ini menambahkan, desain pintu gerbang menggunakan sentuhan rumah adat Buteng dihiasi dua buah kuba disisi kanan kiri gerbang. Dua kuba ini melambangkan bahwa Buteng sangat menjunjung nilai agama.
Ukuran pintu gerbang terbentang sepanjang 20 meter dengan dua jalur jalan kanan dan kiri. Gapura Islami berdiri menjulang setinggi 10 meter.
H. Samahuddin mengaku grand desain gapura islami ini memiliki filofosi tersendiri. Filosofinya tak lain merupakan rangkaian tanggal, bulan dan tahun pemekaran Kabupaten Buton Tengah itu sendiri.
“Khan Buteng mekar 24 Juli 2014. Lebar gerbang 20 meter, lebar jalan dua jalur masing-masing 7 meter sehingga bila ditambahkan sama dengan 14, yang berarti bulan tujuh atau Juli 2014,” katanya.
Oleh karena menggunakan APBD Provinsi Sultra, bupati definitif Buteng pertama ini akan mengundang langsung Gubernur Sultra, Ali Mazi untuk meresmikan. Apalagi jalan yang dipergunakan adalah jalan provinsi.
“Kita akan undang Gubernur untuk meresmikan nanti. Untuk waktunya nanti kita akan tentukan, intinya persemian nanti kita akan buat semeriah mungkin,” katanya.
Ia berharap pintu gerbang islami ini kedepan akan menjadi ikon saat memasuki Buteng. Menarik perhatian para masyarakat hingga wisatawan saat berkunjung di daerah yang terkenal dengan istilah negeri seribu gua ini.
“Selain itu kita berharap gerbang ini menjadi icon kebanggaan masyarakat Buteng. Menjadi pembeda bahwa Buteng memiliki keunikan dan brand yang bisa dibanggakan masyarakat Buteng secara menyeluruh,” harapnya. (adv)