BAUBAU, Rubriksultra.com- Salah satu pendiri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Baubau, Fajar Ishak Daeng Jaya berharap besar konferensi PWI Baubau ke-V periode 2020-2023 berjalan sukses. Sosok ketua terpilih nantinya diharap bisa merangkul dan mengayomi seluruh anggota.
“Saya sebagai pendiri PWI Baubau berharap besar ketua terpilih nanti yang didukung seluruh pengurus bisa memaksimalkan peran PWI di daerah utamanya cakupan wilayah PWI Baubau. Sekaligus eksitensi PWI semakin digenjot,” pesan Fajar Ishak Daeng Jaya saat menghadiri rapat pleno penetapan peserta konferensi di Metro Entertaint, Kamis 12 Desember 2019 malam.
Apalagi dengan keterbukaan informasi, media online semakin banyak. Pekerja pers harus dirangkul agar tidak tidak ada lagi wartawan yang tidak memiliki organisasi.
“Semua dirangkul, dimudahkan. Prinsip mengayomi para pekerja pers di wilayah cakupan PwI Baubau penting dilakukan oleh ketua PWI mendatang,” kata Fajar yang juga pernah menjabat Ketua PwI Baubau periode 2005-2008 ini.
Anggota DPRD Sultra ini menilai perkembangan PWI Baubau sangat pesat. Ditengah tumbuhnya banyak organisasi kewartawanan, PWI masih tetap eksis dan semakin banyak dimintai oleh pekerja di dunia pers.
“Saya sangat bangga dengan perkembangan PWI Baubau ini. Apalagi anggotanya saat ini sudah cukup banyak dengan cakupan wilayah yang semakin luas,” kata Legislator Hanura ini.
Hal ini membuat tantangan akan semakin besar. Olehnya ketua terpilih nantinya harus mampu menggebrak agar PWI Baubau sudah bisa memiliki kantor sendiri.
“Terakhir, saya berharap kalau boleh pelantikan PWI Baubau pada saat mendatang bisa menghadirkan ketua PWI pusat. Ini kerja tidak mudah, tapi jika ini diupayakan dengan membangun kerjasama dengan kepala daerah, saya kira hal itu bisa diwujudkan,” harapnya.
Ketua Dewan Penasehat PWI Baubau, Ramli Akhmad menambahkan pesan jelang konferensi. Ia berharap agar jangan sampai terjadi perpecahan setelah selesai hajatan ini demi persatuan dan kesatuan anggota.
Ia juga meminta agar panitia dan stering komite memegang teguh aturan yang ada. Menjunjung kode etik jurnalis dan kode perilaku watrawan.
“Kalau kita berpegang teguh dengan itu, maka Insya Allah kita akan tetap kompak untuk selanjutnya,” tandas Direktur Buton Pos ini. (adm)
Penulis : Sukri Arianto