Pemprov Sultra Tingkatkan Konektifitas Perhubungan dan Pariwisata

KENDARI, Rubriksultra.com- Dinas Perhubungan (Dishub) Sultra menggelar giat Ngobrol Kinerja (Ngoki) bersama Pj. Sekda Sultra, La Ode Ahmad Pidana Balombo dan seluruh kepala OPD lingkup Pemprov Sultra di kantor Dishub Sultra, Senin 5 Januari 2020.

Point penting giat ini adalah membangun konektifitas sektor perhubungan guna mendukung pengembangan pariwisata di Sultra.

- Advertisement -

Pj. Sekda Sultra, La Ode Ahmad Pidana Balombo mengatakan, sektor perhubungan harus terkoneksi melalui promosi secara terpadu, interkoneksi pembangunan berbagai kawasan seperti di kawasan agro industri, kawasan pariwisata, kawasan kuliner, dan industri rumah tangga agar dapat berjalan dengan baik.

“Jangan lupa kita membuat isu internasional kawasan pariwisata melalui Dewan Kawasan Nasional Jakarta. Ayo, kita Geliat Pariwisata!” ungkapnya dengan penuh semangat.

Kepala Dishub Sultra, Hado Hasina mengatakan, terdapat beberapa pembangunan jalur transportasi yang digenjot saat ini. Diantaranya pembangunan jalur Toronipa, Pantai Toronipa dan Pulau Bokori.

“Semuanya ini merupakan kawasan strategis terpadu pariwisata provinsi yang siap menuju pariwisata nasional dan akan dilaksanakan pembangunan pelabuhan penyeberangan dari Soropia ke Pulau Labengki,” katanya.

Kata dia, Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2019 mencapai Rp 12 miliar. Sumber PAD ini berasal dari 14 terminal dan 18 pelabuhan penyeberangan di 17 kabupaten kota di Sultra.

“Namun hingga saat ini sama sekali belum tersentuh anggaran pemeliharaan,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Panca menambahkan, jalan pariwisata Toronipa yang baru dibangun kurang lebih tiga kilometer. Tahap pertama telah memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Sultra untuk berwisata menuju Pantai Toronipa dan Pulau bokori.

“Bagaimana kalau sudah rampung sepanjang 14 kilometer?, ” tandasnya sembari mengeluarkan jargon Sulawesi Tenggara untuk pariwisata, pariwisata untuk Sulawesi Tenggara.

Baca Juga :  Gedung Perpustakaan Modern di Sultra Dibangun Tujuh Lantai

Kepala BPMD Sultra, Tasman Taewa mengungkapkan, pengembangan pariwisata sebaiknya diawali dari desa mengingat Provinsi Sultra memiliki 1.919 desa. Olehnya, keberadaa deaa patut untuk diberdayakan.

“BPMD Sultra sendiri memiliki program kegiatan Desa Wisata yang dananya bersumber dari Dana Desa,” katanya.

Kepala ESDM Sultra Buhardiman mengingatkan, pembangunan dan pengembangan kawasan aspal Buton untuk memperingati satu abad aspal Buton merupakan salah satu sarana untuk promosi pariwisata daerah.

Sedangkan dari Kadis Kehutanan, Sahid menambahkan, sebagian pariwisata Sultra berada di kawasan hutan, seperti air terjun di Konsel dan Koltim. Oleh karena itu, semua perlu dikoordinasikan.

Sementara itu, Kepala Balitbang Sukamto Toding mengemukakan pendapatnya. Kata dia, integrasi antara kawasan merupakan konsep yang ideal.

“Kita harus segera membuat master plan pembangunan strategis kawasan pariwisata Toronipa dan master plan kawasan ekonomi khusus,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Sultra, Asrun Lio mengatakan, selain Pantai Toronipa dan Bokori yang sementara booming di tengah-tengah masyarakat, Diknas Sultra juga menyiapkan museum dan taman budaya sebagai sarana berwisata.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kadis Perindag Sultra, Sitti Suleha menginginkan sinergitas antara OPD dan stake holder dalam mempromosikan pariwisata di Sultra.

Dari segi kesehatan, Kadis Kesehatan, Hj. Andi Hasna mengumumkan bahwa pihaknya akan menyiapkan puskesmas modern untuk melayani masyarakat Sultra yang akan berwisata. (adm)

Facebook Comments