AS Tamrin Membangun Dengan Hati, Polima Diapresiasi PWI Pusat

Wali Kota Baubau, Dr H. AS Tamrin

BAUBAU, Rubriksultra.com – Pemerintah Kota Baubau memfokuskan empat pilar pembangunan. Diantaranya, pembangunan sumber daya manusia, pembangunan sarana dan sarana infrastruktur, pembangun ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kearifan lokal dan pembangunan budaya.

Keempat pilar berjalan paralel, saling mendukung dan saling terkait. Pembangunan juga tentunya harus sesuai dengan potensi daerah.

- Advertisement -

“Kita tidak boleh membangun ekonomi tapi ancaman lingkungan hidup besar. Tidak boleh, harus sejalan. Tidak boleh membangun infrastruktur tapi mengorbankan budaya, itu juga tidak boleh, harus paralel,” katanya.

Agar kesemuanya paralel dan saling menguatkan maka nilai budaya menjadi inti. Pembangunan moral manusia sebagai pelaku pembangunan adalah hal mendasar yang perlu diperhatikan.

“Harus membangun moral dulu, manusianya. Bagaimana caranya?, dengan menanamkan nilai-nilai luhur budaya Polima. Itu kunci semua pembangunan,” katanya.

Ia percaya dengan moral yang baik maka pembangunan daerah akan baik. Tentunya akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.

“Bila moral sudah rusak, maka membangun apapun tidak akan mendatangkan kemudaratan atau manfaat kepada masyarakat,” katanya.

Wali Kota Baubau, AS Tamrin saat presentase dihadapan dewan juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat beberapa waktu lalu. (FOTO Istimewa)
Wali Kota Baubau, AS Tamrin saat presentase dihadapan dewan juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat beberapa waktu lalu. (FOTO Istimewa)

Terkait pembangunan infrastruktur, kata dia, beberapa program telah dilakukan. Mulai dari pembangunan jalan lingkar, by pass, bandara diperpanjang, perbaikan pelabuhan hingga sarana perhotelan.

“Pembangunan ini khan bersifat never ending proces, tidak pernah selesai. Makanya kita harus membangun dengan menjaga sumber daya dengan tidak mengeksploitasi dengan membabi buta yang akhirnya menimbulkan bencana,” katanya.

Ia mengatakan di Baubau juga memiliki mineral tambang yang bisa dimanfaatkan. Namun mineral itu lebih baik dijadikan harta karun daripada menimbulkan bencana kepada masyarakat.

“Banyak sumber daya seperti nikel dan aspal. Tapi kita fokus dulu untuk pembangunan sarana dan prasarana seperti bandara, pelabuhan, jalan dan sarana perhotelan,” katanya.

Baca Juga :  Empat Tahun Arusani Bangun Negeri Beradat

Dr AS Tamrin mengaku terbuka untuk para investor yang ingin menanamkan modal investasi. Tentu saja pemerintah akan membukakan sebuah kran untuk memberikan kemudahan.

“Mulai dari pelayanan yang mudah, murah, gampang dan transparan. Dengan begitu investor yang akan menanamkan modal akan tertarik,” katanya.

Agar menarik minat investor, maka kondusifitas dan keamanan daerah harus dijaga. Nilai Polima hadir sebagai perekat dalam masyarakat agar keamananan dan ketertiban daerah bisa terjaga.

“Dan harus ada kepastian hukum dan itu lahir dari komitmen pemerintah. Kita sementara menyederhanakan aturan agar perizinan tak bertele-tele. Kita potong jalur birokrasi agar bisa memberikan pelayanan prima untuk mendatangkan investasi ke daerah,” katanya.

Nilai Polima juga harus digemakan dalan proses dinamika pemerintahan. Hal itu penting agar tercipta suasana kekeluargaan dalam instansi pemerintah dan ada timbal balik konkrit antara bawahan dan pimpinan begitu pula sebaliknya.

“Jika nilai ini sudah mendarah daging, saya yakin pembangunan daerah akan berjalan dengan pesat,” katanya.

Seperti diketahui, PWI Pusat menyematkan Wali Kota Baubau, AS Tamrin Anugerah Kebudayaan bersama sembilan kepala daerah di nusantara. Latar belakang penganugerahan kebudayaan yang dilakukan PWI Pusat diperingatan HPN 2020, merupakan inisiatif PWI Pusat dalam rangka membantu Presiden RI untuk mendorong nilai-nilai kebudayaan di tingkat daerah.

“Alhamdulillah Wali Kota Baubau masuk dalam salah satu kepala daerah yang ditetapkan sebagai penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat. Rencananya penganugerahan ini akan diserahkan di puncak peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari di Kota Banjarmasin,” ungkap Ketua PWI Baubau, La Ode Aswarlin

Dari berbagai daerah di nusantara yang mengajukan proposal sebagai calon penerima Anugerah Kebudayaan, Kota Baubau salah satu daerah yang diapresiasi karena mendorong pembangunan moral generasi melalui nilai-nilai warisan kebudayaan yang saat ini dikenal dengan Polima (Pomamasiaka, Poangka-angkataka, Pomae-maeaka, Popia-piara dan Pobinci-bincikikuli)

Baca Juga :  Geliat Membangun Buteng, Junjung Tinggi Nilai Kearifan Lokal

Polima sebagai perekat persatuan dan kesatuan dalam bingkai sistem kearifan lokal yang diadopsi dari Sarapatanguna (Falsafah Budaya Buton) telah dituangkan dalam buku “Polima Gema Pancasila dari Baubau”.

Jika tidak ada aral melintang, momentum peringatan Hari Pers Nasional 2020 di Kota Banjarmasin, juga akan dilakukan beda buku “Polima Gema Pancasila dari Baubau”.

“Satu penegasan yang disampaikan ketua dewan juri saat penyerahan surat keputusan penetapan kepala daerah yang menerima anugerah, bahwa pembangunan moral merupakan salah satu poin penting yang harus didorong demi kemajuan dan masa depan bangsa. Dan hal ini telah dilakukan oleh Kota Baubau,” tambahnya. (adv)

Facebook Comments